Page 67 - Binder MO 228
P. 67

Orang-Orang Berbahaya tak sekadar ingin
                  menghibur dengan balutan komedi khas Indonesia Kita,
                  tetapi juga dibumbui kritik sosial dan politik. Pendiri
                  Indonesia Kita Butet Kartaredjasa mengungkapkan,
                  lakon ini ingin memberikan pesan jelang Pemilu 2024
                  kepada masyarakat selektif untuk benar-benar memilih
                  pemimpin yang layak.
                     Pentas ini, sambung Butet, juga menjadi semacam
                  sikap kritis untuk menyorot kasus-kasus kejahatan yang
                  marak terjadi, tetapi masih menjadi teka-teki walau telah
                  disidangkan di pengadilan. 
                     “Ada kasus-kasus yang hingga kini masih membuat
                  masyarakat bertanya-tanya. Padahal, kasus kejahatan
                  tersebut sudah ada sejak zaman dulu. Hanya saja banyak
                  kekuatan yang menjadikan kasus tersebut tetap menjadi
                  misteri,” tuturnya.
                     Direktur Kreatif Indonesia Kita Agus Noor
                  menambahkan, memecahkan teka-teki sebenarnya hal
                  mengasyikkan yang selalu digemari manusia dari masa
                  ke masa. Para pembaca buku fiksi pasti juga familiar
                  dengan cerita-cerita misteri pembunuhan, seperti
                  Sherlock Holmes dan karya-karya Agatha Christie.
                     "Itu cerita-cerita klasik yang masih digemari hingga
                  sekarang," imbuh Agus.
                     Menurutnya, masyarakat Indonesia perlu terus
                  mengasah keingintahuan akan pemecahan persoalan
                  untuk mengungkapkan kebenaran, karena sebenarnya
                  banyak kasus kejahatan yang tak terpecahkan di sekitar
                  kita. “Di pertunjukan ini, dengan style Indonesia Kita,
                  kami ingin mengajak penonton untuk sama-sama jadi
                  detektif,” tegasnya.
                     Agus yang juga sutradara pertunjukan mengaku,
                  Orang-Orang Berhaya memang segaja dipersiapkan
                  untuk menyongsong tahun politik yang saat ini sudah
                  mulai terasa gejolaknya di Tanah Air. Lewat pementasan
                  ini, pria yang kini tengah menekuni seni melukis tersebut
                  berharap dapat menjadi refleksi bagi publik untuk lebih
                  berhati-hati dalam menghadapi tahun ‘berbahaya’ itu.
                     Indonesia Kita, imbuh Agus, mencoba merefleksikan
                  untuk lebih waspada dalam menghadapi tahun
                  politik. Spirit dasar tersebut tertuang naskah cerita,
                  di mana dalam politik kerap ada rekayasa, intrik, dan
                  memanfaatkan situasi untuk kepentingan kekuasan.
                     Lakon Orang-Orang Berbahaya dibintangi Butet
                  Kartaredjasa, Cak Lontong, Akbar, Susilo Nugroho,
                  Marwoto, Wisben, Inaya Wahid, Mucle, Yu Ningsih,
                  dan Joind Bayuwinanda. Penampilan dari musisi
                  Encik Krishna dan Bonita pun turut menyemarakkan
                  gelaran ini. Pementasakan ini juga diiringi tari-tarian
                  yang dikoreograferi oleh Josh Marcy dan tata musik
                  aransemen Arie Pekar, serta Jakarta Street Music.
                  Menariknya lagi dari segi artistik, beberapa karya pelukis
                  Nasirun diubah dalam bentuk digital sebagai latar
                  belakang panggung. ■


                                                                                                                            |  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72