Page 37 - Binder MO 250-006-Tahun ke-20
P. 37
kini memiliki tiga poin penting agar mengikuti ajang Start Up Championship National University dari Korea Selatan,
ketidakpastian dari perubahan dunia produk-produknya tak hanya mampu dan President National University of
bisa terkendali. “Resiliensi, Transformasi, menembus pasar Indonesia, namun Singapore. Dari kerja sama internasional
dan Sustainability. Tiga kata kunci yang sudah bersaing dengan pasar IPB tercatat telah mengantongi
menurut saya sangat penting bagi IPB,” internasional. Tak sedikit pelaku usaha keuntungan sebesar Rp580 miliar.
jelasnya. binaan IPB yang telah mengekspor “Untuk urusan riset, mereka (kampus
Dengan ketiga kunci tersebut, tujuan produknya ke berbagai negara di dunia. luar negeri) lebih canggih daripada kita.
IPB saat ini adalah menjadi “Technosocio- Keberhasilan inovasi unggul yang Tapi, untuk urusan Innopreneurship,
Entrepreneurial University”, yaitu sebuah diciptakan IPB university, harus berjalan mereka juga belajar dari kita. Bagaimana
perguruan tinggi kewirausahaan yang beriringan dengan dampak yang mengelola hasil riset, inovasi, hingga
berbasis pada inovasi dan riset. Sehingga dihasilkan untuk masyarakat. Di poin masuk ke masyarakat atau ke industri,
nantinya, mahasiswa akan diarahkan ini, Sociopreneurship menghadirkan disini lah kita sama-sama belajar,”
untuk menjadi Techno-Preneur dan banyak program selain menghadirkan bebernya.
Socio-Preneur, seorang pebisnis yang keuntungan namun juga bermanfaat Prestasi, dari inovasi-inovasi yang
menciptakan inovasi yang bersumber bagi warga desa, beberapa program dihasilkan IPB selama Arif Satria menjabat
pada ilmu pengetahuan dan teknologi, tersebut, yaitu Sekolah Pemerintahan sebagai rektor terbukti membawa harum
serta bermanfaat bagi kepentingan sosial. Desa, Data Desa Presisi, Dosen Pulang nama IPB University. Di bidang pertanian
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, Kampung, Tani dan Nelayan Center dan kehutanan, universitas yang terletak
sejumlah strategi masih terus dijalankan dengan aplikasi Digitani, Sekolah di kota hujan tersebut berada di posisi
oleh rektor kelahiran 17 September 1971 Peternakan Rakyat, One Village One CEO ke-7 se-Asia, lalu berada di posisi ke-3
itu, salah satunya dengan hadirnya (OVOC), dan Agribusiness Technology kampus terbaik se-Asean berdasarkan
Science Techno Park (STP) IPB sebagai Park yang sasaran binaannya adalah AppliedHE, dan masuk 10 besar
tempat hilirisasi industri yang dilengkapi ratusan petani di sekitaran kampus. universitas di dunia yang menerapkan
dengan beragam fasilitas penunjang. “Dengan adanya program-program Sustainable Development Goals.
Selain STP, beberapa strategi tersebut, alhamdulillah IPB sudah masuk Mengutip perkataan Abraham
untuk mendukung keberhasilan di 4.666 desa di Indonesia. Kami adalah Lincoln, Arif Satria mengatakan bahwa
Technopreneurship, di antaranya program perguruan tinggi dengan total desa tidak ada satu pun manusia yang bisa
komersialisasi inovasi yang hingga saat binaan terbesar di dunia. Masuk di 4.666 tahu bagaimana keadaan di masa
ini telah dimanfaatkan oleh sekitar 380 desa, itu artinya 6,1% desa di Indonesia depan, namun satu hal terbaik yang bisa
tenan atau pelaku UMKM, yang berasal sudah menjadi desanya IPB,” bebernya. dilakukan adalah dengan menciptakan
dari mahasiswa dan alumni IPB, atau Inovasi-inovasi unggul dari IPB masa depan itu sendiri. Masih dalam
masyarakat umum. Berbagai hasil inovasi University tentu tidak bisa dihasilkan rangka hari pendidikan, dirinya berharap
IPB bisa dijumpai salah satunya di outlet tanpa adanya kolaborasi. Tak tanggung- agar dunia pendidikan bisa menghasilkan
Serambi Botani, yang telah tersebar di 23 tanggung, di era kepemimpinannya, para manusia-manusia unggul yang bisa
lokasi di Indonesia, termasuk di Terminal rektor dari kampus-kampus ternama menjadi trendsetter perubahan, yang
Bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. di dunia pun hadir langsung ke IPB bukan hanya sekedar bisa beradaptasi
“Ternyata dari hasil survei kita, 43% seperti, Rektor Wageningen University & dengan perubahan, namun menciptakan
mahasiswa IPB saat ini ingin menjadi Research dari Belanda, President of Seoul perubahan itu sendiri. n
pengusaha. Oleh karena itu, kita sudah
siapkan programnya sejak tahun
pertama. Tahun pertama programnya
adalah Awareness. Tahun kedua adalah
Business Planning. Tahun ketiga,
Business Mentoring. Tahun keempat
dan sebagainya. Jadi, mahasiswa yang
43% itu kita bimbing melalui program
Startup School, CEO School. Itu program-
program yang kita bangun untuk
mereka tahun pertama dan tahun
kedua. Jadi kita intervensi, menyiapkan
calon-calon pengusaha by design, bukan
by accident,” kata Arif Satria.
Terbukti, sejumlah inovasi dari
mahasiswa atau alumni IPB yang
| 37