Page 41 - Binder MO 251-007-Tahun ke-20
P. 41
Permasalahan ara pemangku kebijakan dan Raden Ayu Soeratmiyati Notonegoro,
teknologi Informatika Indonesia
peretasan data P saat ini benar-benar sedang ini banyak tampil sebagai expert dalam
mengulas masalah IT seperti di seminar,
nasional tidak terpukul. Betapa tidak, dalam bulan Juni diskusi dan lainnya.
hanya menghajar 2024 ini saja sejumlah kasus peretasan Kembali pada persoalan peretasan
data, tapi juga data-data milik negara terjadi secara data yang bukan hanya baru kali ini saja
terjadi, Roy yang sempat bertandang ke
beruntun mulai dari serangan siber
mengancam ransomware brainchipper lockbit 3.0 kantor Obsession Media Group untuk
kemandirian yang menghajar habis 210 data instansi satu acara podcast, mengatakan bahwa
data Indonesia. nasional dalam PDN (Pusat Data Nasional) apa yang dilakukannya dalam mengkritisi
Insiden serangan 2 di Surabaya. persoalan peretasan data dan kasus-kasus
berkaitan dengan masalah informatika
Seluruh data di PDN itu sebenarnya
siber ransomware sekarang masih dalam posisi terenkripsi dan multimedia tak lain dimotivasi oleh
ini menjadi alias dikunci oleh Hacker yang meminta keinginan untuk mencari kebenaran
keprihatinan tebusan US$ 8 Jt (sekitar Rp 131 Milyar). melalui “sains murni”.
Oleh karena itu, ia selalu menekankan
Kalau ransom tidak dibayar maka data
nasional dan tersebut selamanya akan tetap terkunci. bahwa perkara peretasan data penting
mengundang Disusul kemudian peretasan data di yang sampai terjual di pasar gelap adalah
kritik serius ke BAIS-TNI, Inafis Polri dan Kementerian kasus serius. “Diobralnya data-data
Perhubungan yang konon datanya
INAFIS di dark web hingga pengumuman
Kementerian ditawarkan di dark web. Kepala BSSN (Badan Siber & Sandi
Komunikasi dan Tentu saja insiden itu menjadi Negara) Hinsa Siburian terhadap kasus
Informatika RI. keprihatinan nasional dan mengundang Ransomware PDN dan yang terbaru
Publikasi kebocoran data-data BAIS
kritik serius berbagai pihak yang
Pakar telematika ditujukan ke Kementerian Komunikasi oleh MoonzHaxor di BreachForums
dan mantan dan Informatika RI sebagai garda depan menjadi kekalahan bertubi-tubi yang
politikus Indonesia, informatika negeri ini. Salah seorang tidak bisa dihindari,” katanya sembari
Roy Suryo, punya tokoh yang intens melakukan kritik menambahkan bahwa kebocoran
tersebut mencakup file sampel, dengan
terhadap ketidakberesan tersebut adalah
pandangan Dr.K.R.M.T. Roy Suryo Notodiprojo, M.Sc kumpulan data lengkap tersedia untuk
tentang hal ini. atau akrab disapa Roy Suryo. Ia berharap dijual. Tapi sayangnya, kata Roy lagi,
pemerintah serius dalam menangani sikap yang ditunjukkan para pemangku
data penting milik rakyat yang menjadi kepentingan data itu persis seperti yang
tanggungjawabnya. ia prediksi sebelumnya yang terkesan
Pria kelahiran 18 Juli 1968 ini adalah “datar” saja seperti tidak ada terjadi apa-
seorang pakar sekaligus pemerhati apa dengan menjawab itu data lama dan
telematika, multimedia, AI dan OCB darkweb adalah pasar gelap yang bisa
Independen yang juga mantan politikus saja orang menjual segala sesuatu disana.
Indonesia dan pernah menjabat Sedemikian entengnya tanggungjawab
sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga di terhadap data-data tersebut? Padahal
bawah pemerintahan Presiden Susilo kemacetan data di Imigrasi yang langsung
Bambang Yudhoyono pada Kabinet terkait rakyat saja dengan santainya baru
Indonesia Bersatu II serta pernah diumumkan setelah 4x 24 jam, apalagi
menduduki kursi anggota Dewan ini tidak langsung ada dampaknya bagi
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia. masyarakat?” ucapnya retoris
Profesi sebagai pembawa Ia khawatir, kalau kasus-kasus
acara e-Lifestyle di Metro TV dan bocornya data ini dianggap sebagai hal
acara Orbit di TVRI, ini pernah yang biasa saja kondisi negara bisa sangat
dijalani alumnus Jurusan Ilmu berbahaya. “Bencana yang makin besar
Komunikasi Universitas Gadjah Mada akan semakin membayangi kemandirian
tersebut. Debutnya sebagai pakar data Indonesia. Membaca masterplan
multimedia dan telematika menjadikan pembuatan PDN, Indonesia tampak tidak
anak dari pasangan Prof. Dr. Kanjeng bisa lepas dari ketergantungan asing,”
Pangeran Haryo Soejono PH, SpS., SpKJ sesalnya.
| 41