Page 46 - Binder MO 251-007-Tahun ke-20
P. 46

PENGACARA TANGGUH 2024


































                Ibarat dua sisi mata uang,
                    hukum dan kekuasaan

                         harus melengkapi.
                         Celakanya, saat ini
                kekuasaan lebih dominan
                        terhadap hukum  di
                      Indonesia. Keresahan
                       ini dirasakan Maqdir
                        Ismail yang sudah 4
                 dekade menjalani profesi
                    advokat. Tak ada yang

                   lebih mengkhawatirkan
                       bagi Maqdir melihat
                       penegakkan hukum
                           digunakan untuk
                    menekan lawan politik.



                                 MAQDIR ISMAIL                                                    aqdir Ismail mengawali
                                                                                                  karier sebagai  pengacara
                                                                                         M publik LBH pada tahun
                     KEKUASAAN HARUS                                                     1980. Kariernya sebagai advokat sudah
                                                                                         dijalani selama 44 tahun dengan banyak
                                                                                         menangani perkara-perkara besar.
                                                                                            Salah satu kasus yang mendapat
                                    DIBATASI                                             sorotan ketika Maqdir membela Antasari

                                                                                         Azhar dalam perkara pembunuhan
                                                                                         Nasrudin Zulkarnaen. Banyak pihak
                                                                                         meyakini Antasari merupakan korban
                                                                                         politisasi hukum.
                                Naskah: Erwin C. Sihombing Foto: Edwin Budiarso


               46   |
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51