Page 71 - Binder MO 254-010-Tahun ke-20
P. 71
angsa Mongol atau yang tenar
dengan nama Mongolia pernah
B menjadi penguasa di kawasan
Eropa Timur hingga Asia. Memiliki
kemampuan perang yang mumpuni,
orang-orang Mongol lantas dikenal
menakutkan dan ahli bertahan hidup di
alam bebas. Sehingga saat itu, Mongol
menjadi bangsa yang memiliki kejayaan.
Di balik kejayaan bangsa Mongol,
tersimpan tradisi unik yang diwariskan
dari generasi ke generasi. Salah satunya
adalah “Berkutchi”, seni berburu dengan
bantuan burung elang yang dipraktikkan
oleh Suku Kazakh di Mongolia. Tradisi
ini bukan sekadar cara mencari makan,
tetapi juga simbol kejantanan dan
kedekatan manusia dengan alam. membangun ikatan yang kuat yang Dibutuhkan waktu bertahun-tahun
Para pemburu muda Kazakh mulai didasari rasa saling menghormati. Elang untuk melatih elang agar terampil
melatih elang mereka sejak kecil, betina, terkenal dengan agresivitas dan menangkap mangsa seperti rubah,
kelincahannya, menjadi pilihan utama kelinci, domba liar, bahkan kambing.
dalam perburuan. Menariknya, setelah 10 tahun mengabdi,
Keahlian berburu dengan elang sang elang akan dilepaskan kembali
membutuhkan dedikasi dan ketelatenan. ke alam liar. Hal ini merupakan sebuah
penghormatan atas kesetiaan mereka.
Puncak tradisi Berkutchi adalah
Festival Berkutchi yang diadakan
setiap bulan September. Para pemburu
terbaik berkumpul untuk menunjukkan
keahlian mereka, memperebutkan
hadiah dan kehormatan. Tradisi ini
menjadi daya tarik wisata budaya yang
memukau, memperkenalkan warisan
budaya Kazakh kepada dunia.
Namun, modernisasi membawa
tantangan bagi tradisi ini. Satwa liar
yang semakin berkurang dan migrasi
generasi muda ke kota demi pendidikan
dan pekerjaan, mengancam kelestarian
Berkutchi. Pepatah lama Kazakh, ‘Elang-
elang bengis adalah sayap orang-orang
Kazakh’ kini dihadapkan pada ujian
masa depan.
Upaya pelestarian terus dilakukan,
seperti mendirikan pusat pelatihan dan
penangkaran elang, serta memasukkan
Berkutchi dalam daftar warisan budaya
UNESCO. Tradisi ini bukan hanya tentang
berburu, tetapi juga tentang nilai-nilai
leluhur, keharmonisan manusia dengan
alam, dan identitas budaya Kazakh yang
tak ternilai. n
| 71