Page 53 - Binder MO 255-011-Tahun ke-20
P. 53

Didik Nini Thowok bersama Elizabeth   Artjog untuk menyediakan ruang bagi   seperti mendapatkan kawan satu
                  D. Inandiak (narator), Anon Suneko   seniman-seniman muda di Indonesia    frekuensi. Tentu kerja sama ini sangat
                  (komposer), dan Sarah Diorita (penampil)   dalam upaya menciptakan ekosistem   membahagiakan di tengah kondisi
                  memadukan pertunjukan wayang golek   seni pertunjukan yang kreatif dan    kemandirian sekaligus keterbatasan
                  dan lantunan tembang dari beberapa   mandiri,” ujarnya.                   dari teman-teman seniman dan
                  pupuh di dalam kisah Empat Puluh        CEO dan Founder Artjog Heri Pemad   penyelenggara acara seni dan budaya,”
                  Malam dan Satunya Hujan.             menyampaikan apresiasinya terhadap   pungkasnya.
                     Ratusan orang menyimak dengan     dukungan Bakti Budaya Djarum            Kolaborasi ARTJOG dan Bakti
                  serius penampilan Didik Nini Thowok di   Foundation kepada Artjog selama   Budaya Djarum Foundation dalam
                  panggung Jogja National Museum.      ini sebagai langkah konkret dalam    menghadirkan beragam bentuk
                     Suguhan itu dibalut dalam seni    membangun infrastruktur seni dan     kesenian di ARTJOG 2024 tentunya
                  tari yang ekspresif untuk mengajak   budaya.                              bertujuan untuk memberikan
                  ratusan penonton yang hadir untuk       “Sebuah peristiwa budaya ketika   pengalaman baru bagi pengunjung
                  melihat kembali kisah Amongraga dan   mendapatkan kesempatan dan          ARTJOG. Harapannya hal ini dapat
                  Tambangraras di sepanjang malam-     semangat yang sama dari relasi,      semakin meniadakan jarak antara seni
                  malam itu secara interpretatif dan   partner, atau dari siapapun rasanya   dengan masyarakat. n
                  kontemplatif.
                     Didik menuturkan menyuguhkan
                  karya Serat Centhini membuat dirinya
                  melihat sesuatu yang berbeda.
                  “Membedah imajinasi sehingga
                  berkembang menjadi banyak hal
                  menarik,” tuturnya.
                     Selain Empat Puluh Malam dan
                  Satunya Hujan, Artjog dengan Bakti
                  Budaya Djarum Foundation juga
                  menghadirkan menghadirkan beragam
                  bentuk kesenian, yaitu pertunjukan tari
                  bertajuk Sastra Jiwangga - Perjalanan
                  Tubuh Jawa yang dipersembahkan oleh
                  Rianto, penari dan koreografer yang kini
                  berbasis di Jepang.
                     Rianto, dalam setiap penampilannya,
                  selalu berusaha mengungkap relasi
                  antara tubuh religius, sosial, politik,
                  dan tradisional. Kali ini bersama iringan
                  instrumen perkusi Cahwati Sugiarto,
                  seorang musisi dan penari asal Solo,
                  dia mencoba menelusuri kembali akar
                  kata yang mendasari Lengger, yaitu
                  menyadari dan mengingat (elinga
                  ngger).
                     Program Director Bakti Budaya
                  Djarum Foundation Renitasari Adrian
                  mengungkapkan kolaborasi Artjog
                  dan Bakti Budaya Djarum Foundation
                  dalam menghadirkan beragam bentuk
                  kesenian di Artjog 2024 bertujuan untuk
                  memberikan pengalaman baru bagi
                  pengunjung pameran seni tahunan.
                     “Sejak 2019, Bakti Budaya Djarum
                  Foundation telah bekerja sama dengan






                                                                                                                            |  53
   48   49   50   51   52   53   54   55   56   57   58