Page 70 - Binder MO 257-013-Tahun ke-20 (1)
P. 70

INTERLUDE








                              PESONA BAU NYALE                                           “Bau Nyale, yang dalam
                                                                                         bahasa Sasak berarti

                SAMBUT KEAJAIBAN LAUT                                                    “menangkap cacing laut,”
                                                                                         adalah lebih dari sekadar
                                                                                         tradisi. Ini adalah simbol
                           DI PANTAI MANDALIKA                                           cinta dan pengorbanan,

                                                                                         sebuah ritual yang
                                                                                         mengingatkan akan
                                                                                         pentingnya harmoni dan
                                                        Naskah: Riyandy Aristyo Foto: Istimewa  kesejahteraan bersama.”




                                                                                                 i balik gemerlapnya pantai
                                                                                                 Mandalika, tersembunyi
                                                                                         D sebuah kisah cinta yang
                                                                                         abadi, terjalin dalam benang-benang
                                                                                         sejarah dan mitos. Festival Bau Nyale
                                                                                         adalah perayaan yang lahir dari legenda
                                                                                         Putri Mandalika, seorang putri yang
                                                                                         kecantikannya memancar seperti
                                                                                         cahaya bulan purnama. Putri Mandalika,
                                                                                         yang dikenal dengan kebaikan hatinya,
                                                                                         menjadi rebutan para pangeran dari
                                                                                         berbagai kerajaan di Lombok12.
                                                                                            Namun, cinta yang begitu besar
                                                                                         kepada rakyatnya membuat Putri
                                                                                         Mandalika memilih jalan yang berbeda.
                                                                                         Untuk menghindari konflik dan menjaga
                                                                                         perdamaian, ia memutuskan untuk
                                                                                         mengorbankan dirinya. Pada suatu
                                                                                         pagi yang tenang, di Bukit Seger, Putri
                                                                                         Mandalika melompat ke dalam laut,
                                                                                         menghilang dalam pelukan ombak. Dari
                                                                                         tempat ia menghilang, muncul cacing-
                                                                                         cacing laut berwarna-warni yang disebut
                                                                                         nyale, yang diyakini sebagai jelmaan
                                                                                         rambut sang putri.





















               70   |
   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75