Page 55 - Binder MO 259-015-Tahun ke-20
P. 55
Ketegangan muncul ketika menyesuaikan anggaran, sementara tim nurani akan selalu ada tempatnya di hati
gelar tersebut memicu pro dan produksi menggandeng penonton setia masyarakat,” ujar Butet.
kontra di masyarakat. Ada yang untuk membeli tiket donasi. Dengan semangat kolaboratif yang
menganggapnya sombong, tetapi ada Agus Noor, sang penulis naskah, menguatkan, pementasan ini bukan
pula yang melihatnya sebagai bentuk mengungkapkan rasa terharunya. sekadar tentang mempertahankan
penghargaan yang pantas. Kisah ini “Semangat rekan-rekan seniman luar sebuah pertunjukan, melainkan tentang
menyentuh hati, mencerminkan konflik biasa. Mereka tak hanya berjuang menciptakan sebuah ruang yang
batin dan dinamika sosial yang relevan. untuk pementasan ini, tapi juga untuk mendalam bagi kebudayaan Indonesia
Namun, pementasan kali ini bukan mempertahankan gagasan yang lebih untuk terus hidup dan berkembang.
hanya soal lakon di atas panggung, besar tentang seni dan kebudayaan,” Pertunjukan yang digelar di Taman
tetapi juga tentang keteguhan katanya. Besar Taman Ismail Marzuki Jakarta,
semangat para seniman Indonesia Kita. Butet Kartaredjasa, salah satu pendiri beberapa waktu lalu ini menampilkan
Ketika kabar datang bahwa sponsor Indonesia Kita, melihat ini sebagai bukti para pemain, seperti Butet Kartaredjasa,
yang semula mendukung tiba-tiba bahwa Indonesia Kita telah berhasil Cak Lontong, Akbar Kobar, Endah Laras,
mundur, seluruh tim, mulai dari aktor membangun ekosistem budaya Oppie Andaresta, Sri Krishna Encik, Mucle
hingga kru, langsung bergerak. Tanpa yang solid. “Kami tidak hanya bekerja Katulistiwa, Marwoto, Susilo Nugroho,
ragu, mereka melakukan “saweran” sama sebagai sesama seniman, tetapi Wisben, dan Joened. Penampilan mereka
untuk menambah dana produksi, juga bersama penonton yang loyal. diiringi musik yang diaransemen oleh
berusaha keras agar pertunjukan Dukungan mereka menunjukkan bahwa Arie Pekar dan dimeriahkan gerak tari
tetap terlaksana. Bahkan tim artistik seni yang menghargai akal sehat dan yang dikoreografi oleh Siti Alisa. n
| 55