Page 72 - Binder MO 259-015-Tahun ke-20
P. 72
INTERLUDE
KOLABORASI BUDAYA K budaya sekaligus membawa
reativitas dan kepedulian kerap
menjadi jalan melestarikan
YANG MEMBAWA PERUBAHAN perubahan nyata bagi masyarakat.
Itulah yang diwujudkan desainer Merdi
DI SIMANGULAMPE Sihombing bersama Dumasi Marisina
M. Samosir, pembina Rumah Kreatif
Sinar Mas, dalam proyek Humbang Kriya.
Mereka memadukan inovasi dengan
tradisi, demi menghasilkan karya yang
Naskah: Angie Diyya Foto: Istimewa mengangkat nilai budaya Indonesia
sekaligus memberdayakan pengrajin
Ketika budaya dan keberlanjutan bertemu, lokal.
Perjalanan dimulai pada tahun
lahirlah karya yang tak hanya memukau 2016, ketika Dumasi mengajak Merdi
mata tetapi juga menyentuh hati. untuk melatih pelaku UMKM di Dolok
Sanggul, Sumatra Utara. Melalui
Rumah Kreatif Sinar Mas, Merdi
memperkenalkan teknik ikat celup
tradisional menggunakan pewarna alami
dari tumbuhan. “Teknik ini kami ajarkan
agar para pengrajin bisa menghasilkan
kain yang tidak hanya indah tetapi juga
ramah lingkungan. Harapannya, mereka
bisa menjadikannya sumber penghasilan
yang berkelanjutan,” ujar Merdi.
Hasilnya adalah produk unggulan
bernama Humbang Shibori, kain dengan
motif unik yang tak hanya menarik tetapi
juga mendukung prinsip keberlanjutan.
“Humbang Shibori memiliki keunikan
tersendiri. Pewarnaannya menggunakan
bahan alami, sehingga selain estetik,
juga mendukung gerakan ramah
lingkungan,” jelas Dumasi
Pada tahun 2024, kolaborasi ini
berlanjut dengan inovasi baru. Merdi
menggagas penggunaan sampah dapur
hotel sebagai bahan pewarna alami.
Kulit kentang, wortel, kunyit, hingga sisa
buah dari dapur Coffee Hotel Ayola Dolok
Sanggul diolah menjadi bahan pewarna
kain. “Kami ingin menunjukkan bahwa
limbah, jika diolah dengan baik, bisa
menjadi sesuatu yang bernilai tinggi,”
jelas Merdi.
Proses ini melibatkan perebusan
limbah dapur hingga menghasilkan
warna yang diinginkan, yang kemudian
digunakan untuk mewarnai kain
Humbang Shibori. Dumasi berharap
ini adalah langkah awal. Ke depannya
72 |