Page 68 - Binder MO 259-015-Tahun ke-20
P. 68

POP PULSE




                                                                       EMPAT PIALA CITRA


                                                         UNTUK GARIN NUGROHO

                                                                DARI FILM “SAMSARA”




                                                                  Sutradara kondang Indonesia, Garin Nugroho

                                                                     berhasil keluar sebagai pemenang kategori
                                                                    Sutradara Terbaik dan memenangkan Piala
                                                                      Citra pada gelaran Festival Film Indonesia
                                                                         (FFI) 2024 yang berlangsung pada Rabu
                                                                                                            (20/11/2024).




                                                                               arin Nugroho dinobatkan sebagai Sutradara Terbaik
                                                                               FFI tahun ini melalui film berjudul “Samsara” yang
                                                                       G tayang perdana pada bulan Mei 2024. Ia mengalahkan
                                                                       sutradara-sutradara top lainnya dalam kategori ini seperti Joko
                                                                       Anwar, Yandy Laurens, Edwin, dan Tumpal Tampubolon.
                                                                          Samsara sendiri merupakan sebuah film bisu yang
                                                                       mengisahkan tentang ketamakan manusia atas dasar cinta
                                                                       hingga rela melakukan hal-hal mistis demi mendapatkan apa
                                                                       yang diinginkannya. Film ini dibintangi oleh Ario Bayu, Juliet
                                                                       Burnett, hingga Gus Bang Sada.
                                                                          Selain mengusung konsep silent movie, film ini juga
                                                                       mengadopsi konsep hitam putih. Pemilihan konsep ini
                                                                       membuat seni dalam film lebih terpancar, terlebih lagi latar
                                                                       waktu dan tempat yang diambil adalah tahun 1930-an di Bali.
                                                                          Untuk melengkapi pengalaman menonton yang
                                                                       memanjakan indera-indera manusia, film ini juga
                                                                       menggabungkan berbagai elemen pertunjukan tradisional
                                                                       Bali seperti tarian, topeng, wayang, hingga orkestra gamelan
                                                                       yang dipadukan dengan musik elektronik digital dan tari serta
                                                                       topeng kontemporer. Garin sebagai sutradara mengatakan
                                                                       dirinya senang dengan film bisu karena itu merupakan era
                                                                       emas perfilman dan bisu adalah bahasa yang paling universal.
                                                                          Sebagai informasi, silent movie adalah film yang tidak
                                                                       memiliki rekaman suara dan dialog, tetapi mengandalkan
                                                                       emosi secara visual. Namun, ia tak yakin film bisu, terlebih lagi
                                                                       hitam putih dan mengambil tema tradisi dan musik gabungan
                                                                       bisa meraih penghargaan. Maka dari itu, kemenangan ini
                                                                       menjadi sangat berarti baginya.
                                                                          “Sangat berarti karena saya tidak terlalu yakin film bisu,
                                                                       hitam-putih, dengan mengambil tema tradisi dan musik
                                                                       gabungan itu bisa meraih penghargaan sebagai sutradara
                                                                       terbaik,” ungkap Garin, dikutip dari Antara.
                                                                          Samsara tak hanya mendulang keberhasilan pada satu
                                                                       piala pada FFI 2024, tetapi empat sekaligus. Film ini juga
                                                                       memenangkan kategori Pengarah Sinematografi Terbaik,
                                                                       Penata Musik Terbaik, dan Penata Busana Terbaik. Gia/Arfi


               68   |
   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73