Page 66 - Binder WO 086
P. 66
BODY &
MIND
Waspada Kanker
LIMFOMA HODGKIN
Naskah: Angie Diyya Foto: Istimewa
anker kelenjar getah bening atau
limfoma adalah kanker darah yang dapat
mengakibatkan pembengkakan kelenjar
K getah bening (limfadenopati). Limfoma LIMFOMA ATAU KANKER
berawal ketika sel kanker menyerang salah satu KELENJAR GETAH BENING
sel darah putih (limfosit) yang berfungsi melawan ADALAH JENIS KANKER
infeksi. Limfoma dapat dikategorikan dalam dua jenis,
yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. YANG TERGOLONG
Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit LANGKA. PENYAKIT INI
yang diserang kanker. TERJADI KARENA ADANYA
Menurut dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM Divisi SEL-SEL LIMFOSIT YANG
Hematologi Onkologi Medik Departemen Penyakit
Dalam FK UGM/RSUP dr. Sardjito, terdapat 1188 BERKEMBANG SECARA
pasien baru yang terdiagnosis Limfoma Hodgkin di ABNORMAL DAN TIDAK
Indonesia pada tahun 2020. Sebagian besar pasien TERKENDALI.
terdiagnosis pada rentang usia 15-30 tahun, dan
55 tahun ke atas. Umumnya ciri-cirinya berupa
pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak,
atau pangkal paha, yang dapat disertai penurunan
berat badan drastis, kulit gatal-gatal, kelelahan
ekstrem, dan beberapa tanda lainnya. tahun),” jelas dr. Johan.
Pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan Pengobatan inovatif seperti terapi target dapat
dokter dan melakukan deteksi dini jika mengalami menjadi pilihan pengobatan. Brentuximab vedotin
gejala kanker kelenjar getah bening secara merupakan terapi target yang terdiri dari gabungan
berkelanjutan. Dokter dapat menyarankan tes dan antibodi monoklonal dan MMAE. Antibodi monoklonal
prosedur untuk mendiagnosis kanker limfoma antara ini hanya menargetkan sel kanker yang memiliki
lain cek fisik untuk memeriksa pembengkakan nodus CD30 pada permukaannya. MMAE merupakan
limfa atau kelenjar getah bening. Tes darah untuk zat penghancur sel kanker. “Pada penelitian yang
mengetahui ketidak normalan darah yang mengarah melibatkan 102 pasien Limfoma Hodgkin dari berbagai
pada kemungkinan kanker, dan tes pencitraan dapat negara, terapi target menggunakan Brentuximab
meliputi foto rontgen, CT-scan, maupun PET-scan. vedotin diberikan pada pasien yang sudah tidak
“Faktor risiko dari Limfoma Hodgkin belum dapat merespon terhadap kemoterapi & stem cell transplant.
diketahui, namun sekitar 40% kasus Limfoma Hodgkin Penelitian ini menunjukkan bahwa terapi target dapat
diasosiasikan dengan adanya infeksi Epstein-Barr memberikan angka harapan hidup hingga 40,5 bulan,”
Virus (EBV). Selain itu, ada pula faktor risiko seperti terang dr. Johan.
penurunan sistem imun, riwayat keluarga inti dengan Setelah pengobatan selesai, pasien perlu
Limfoma Hodgkin, jenis kelamin pria, dan kelompok melakukan kontrol berkala dalam lima tahun pertama:
usia tertentu (usia 15-30 tahun, dan usia lebih dari 55 setiap 3-6 bulan selama 1-2 tahun, kemudian setiap
66 | | 67