Page 69 - Binder WO 087
P. 69
rangkap. Selain sebagai ASN pemerintahan, amanah selalu di depan, perempuan di belakang. Padahal dalam
sebagai plt Wali Kota Jakarta Barat, plt Kepala Satpol berbagai hal perempuan juga memiliki potensi dan perlu
PP, dan plt Badan Kepegawaian Daerah, dipercayakan diberi kesempatan seluas-luasnya untuk berpendidikan
kepadanya. Walaupun demikian, dia tetap berorganisasi, setara, demi mengejar peluang emas. “Sadar akan
karena itulah passion dan panggilan jiwanya. Ragamnya pendidikan membuat perempuan setara dengan
mulai dari organisasi sosial seperti Lions Club laki-laki. Inilah sumbangan terbesar dari Kartini yang
International maupun yang sifatnya akademis, Ketua membuat para perempuan jadi berpendidikan tinggi.
Alumni Ikatan Keluarga Lemhanas, dewan pembina, Puji syukur, saya diberi kesempatan mencapai puncak
Dewan Penyantun, dan Ketua Dewan Pembina Yayasan akademis. Demikian pula dengan suami, anak-anak, dan
Pensiunan Provinsi DKI Jakarta. Sylvi menyebutkan menantu saya,” ucap perempuan asli Betawi yang tegas
memegang 20 jabatan dalam berbagai organisasi dan lugas ini.
membuat dirinya kaya pengalaman, terlatih menghadapi Maka tak mengherankan, jika Sylviana juga menjadi
masalah apa pun, dan mempunyai kemampuan sosok tangguh yang selalu menganggap kendala adalah
mengendalikan diri. tantangan yang harus dihadapi sebagai bagian dari
Sosok yang tidak hanya mahir memanfaatkan lika-liku kehidupan. Dia selalu berprinsip jangan berpikir
berbagai perangkat teknologi komunikasi, tapi juga kita bisa meraih kesuksesan dengan mudah, hal itu
lincah bergerak di lapangan ini memiliki pandangan harus diperjuangkan. Niatkan apa yang akan kita berikan
khusus tentang perempuan. “Saya melihat perempuan kepada negeri ini, bukan semata-mata memperjuangkan
sudah diberi kesempatan, seperti kuota keterwakilan untuk diri sendiri. Karenanya, penting untuk selalu
perempuan 30% di dewan perwakilan merupakan berbagi ilmu, mendorong orang lain, memotivasi, dan
langkah positif atau affirmative action. Kesempatan senantiasa menginspirasi. Sejak kecil dia ditanamkan
sudah terbuka lebar dan kita harus merebutnya dengan pendidikan agama sebagai pegangan, yang dia ajarkan
cara profesional.” kepada putra-putri. Sehingga dia menyadari bahwa
Adanya era digitalisasi dan kemauan perempuan yang segala rezeki dan kesempatan yang didapat tidak lain.
luar biasa terutama dalam kondisi pandemi dua tahun Karena Tuhan telah mengirimkan para malaikat berwujud
terakhir ini, menurut Sylvi aktualisasi diri perempuan manusia seperti suami, anak, menantu, cucu, dan sanak
Indonesia meningkat, apalagi di kota besar. Sementara, keluarga sebagai bagian yang tidak bisa dipisahkan dan
di kota yang relatif kecil dan terluar juga sudah mulai membuat hidupnya penuh warna.
ada pergerakan yang signifikan, walaupun ada provinsi “Motto hidup saya adalah bekerja keras dengan
yang belum anggota DPD perempuan, DPR belum cerdas, tetapi sepenuh hati dan empati serta berbasis
memiliki memenuhi kuota 30%, dan sebagainya. pada 2R (Regulasi & Religi). Seperti yang diperintahkan
“Saat ini kita menghadapi VUCA atau (Volatility, Allah SWT, berlomba-lombalah dalam kebaikan. Tidak ada
Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity), dan waktu luang yang sia-sia, asalkan pandai menggunakan
BANI atau (Brittleness, Anxiety, Nonlinearity, dan waktu, disiplin, dan rajin mengevaluasi diri, In Syaa Allah
Incomprehensibility), membuat keadaan menjadi tidak selamat dunia akhirat,” dia menekankan.
pasti dan tidak stabil. Inilah yang harus kita siapkan. Di akhir perbincangan, pehobi membaca ini juga
Sesuai dengan ayat Alquran yang turun pertama kali, berbagi tips agar tetap fit di tengah kesibukan aktivitas.
yakni (Bacalah). Kita harus bisa membaca fenomena “Makan makanan yang bermanfaat bagi tubuh jangan
dan perkembangan. Perempuan harus mau belajar,” asal masuk, karena lapar mata. Penuhi needs yang
urai lulusan S3 Manajemen Pendidikan Fakultas kita butuhkan, bukan sekadar wants. Kemudian, bagi
Kependidikan Universitas Negeri Jakarta ini. saya yang terpenting jangan tinggalkan salat. Selain
Dia benar-benar menekankan pentingnya pendidikan. untuk memenuhi kebutuhan rohani, jika tidak sempat
Hal ini karena bias yang terjadi selama ini merupakan berolahraga, gerakan shalat termasuk gerakan olahraga,
akibat dari budaya patriarki, bahwa laki-laki harus jadi Insya Allah selalu sehat,” ucapnya.
68 | | 69