Page 61 - Binder WO 088
P. 61
bersama dan membantu. Juga memberdayakan
merchant dan supplier untuk berkembang dan bukan
untuk menggantikan ataupun masuk ke usaha
mereka. Kami juga memiliki tim di lapangan yang
aktif melakukan komunikasi ataupun gathering untuk
memberi pelatihan bagi para pelaku UMKM. Selain itu,
kami juga sedang membuat semacam series, mungkin
di Youtube atau tiktok, yang membimbing merchant
membuka toko dan menerapkan mindset untuk
berpikir lebih maju.
BAGAIMANA MENGHADAPI PESAING
DENGAN LAYANAN SERUPA?
Menurut saya, masalah yang kita hadapi ini sangat
besar. Kontribusi UMKM terhadap produk domestik
bruto (PDB) kita sebesar 60%. Tapi, nyatanya dari segi
digitalisasi menjadi bagian yang tertinggal. Kita masih
harus bersama-sama membangun ekosistem. Saya
merasa tim AwanTunai memiliki keunikan sendiri,
dibandingkan kompetitor, begitu pula mereka. Jadi,
selama dampaknya baik untuk ekosistem, saya merasa
itu hal yang positif.
PENGALAMAN PALING MENARIK
SELAMA MENJALANKAN BISNIS INI?
Salah satu hal yang tidak terlalu terlihat orang
awam adalah seberapa uniknya pengorbanan para
merchant dan supplier menjalankan usaha mereka,
tanpa adanya digitalisasi. Sebagai contoh, banyak
sekali dari mereka yang saat ini masih menerima
cash. Untuk bisa menyetor ke bank pun beragam
caranya. Mulai dari naik motor hingga menumpang
truk. Luar biasa sekali pengorbanannya. Itu juga
merupakan motivasi dan dorongan, supaya kami
juga terus membantu UMKM go digital.
THE NEXT BIG THING YANG AKAN
DILAKUKAN UNTUK AWANTUNAI?
Kami akan bergerilya ke pelosok-pelosok. Kami sudah
memulai dengan menyediakan layanan tidak saja hanya
terbatas di kota besar. Kami pun akan meluncurkan
sebuah kartu bagi micro merchant atau UMKM di daerah
pedesaan, tanpa harus menggunakan smartphone. Kami
sangat bersemangat untuk segera mewujudkannya.
60 | | 61