Page 36 - Binder WO 096
P. 36
BODY &
MIND
WASPADA KANKER
LIMFOMA HODGKIN
Naskah: Angie Diyya Foto: Istimewa
anker kelenjar getah bening atau
limfoma adalah kanker darah yang dapat
mengakibatkan pembengkakan kelenjar
K getah bening (limfadenopati). Limfoma LIMFOMA ATAU KANKER
berawal ketika sel kanker menyerang salah satu KELENJAR GETAH BENING
sel darah putih (limfosit) yang berfungsi melawan ADALAH JENIS KANKER
infeksi. Limfoma dapat dikategorikan dalam dua jenis,
yaitu limfoma Hodgkin dan limfoma non-Hodgkin. YANG TERGOLONG
Perbedaan utamanya terletak pada jenis sel limfosit LANGKA. PENYAKIT INI
yang diserang kanker. TERJADI KARENA ADANYA
Menurut dr. Johan Kurnianda, SpPD-KHOM Divisi SEL-SEL LIMFOSIT YANG
Hematologi Onkologi Medik Departemen Penyakit
Dalam FK UGM/RSUP dr. Sardjito, terdapat 1188 BERKEMBANG SECARA
pasien baru yang terdiagnosis Limfoma Hodgkin di ABNORMAL DAN TIDAK
Indonesia pada tahun 2020. Sebagian besar pasien TERKENDALI.
terdiagnosis pada rentang usia 15-30 tahun, dan
55 tahun ke atas. Umumnya ciri-cirinya berupa
pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak,
atau pangkal paha, yang dapat disertai penurunan
berat badan drastis, kulit gatal-gatal, kelelahan
ekstrem, dan beberapa tanda lainnya.
Pasien disarankan untuk berkonsultasi dengan tahun),” jelas dr. Johan. Pengobatan inovatif seperti
dokter dan melakukan deteksi dini jika mengalami terapi target dapat menjadi pilihan pengobatan.
gejala kanker kelenjar getah bening secara Brentuximab vedotin merupakan terapi target yang
berkelanjutan. Dokter dapat menyarankan tes dan terdiri dari gabungan antibodi monoklonal dan
prosedur untuk mendiagnosis kanker limfoma antara MMAE. Antibodi monoklonal ini hanya menargetkan
lain cek fisik untuk memeriksa pembengkakan nodus sel kanker yang memiliki CD30 pada permukaannya.
limfa atau kelenjar getah bening. Tes darah untuk MMAE merupakan zat penghancur sel kanker.
mengetahui ketidak normalan darah yang mengarah “Pada penelitian yang melibatkan 102 pasien
pada kemungkinan kanker, dan tes pencitraan dapat Limfoma Hodgkin dari berbagai negara, terapi target
meliputi foto rontgen, CT-scan, maupun PET-scan. menggunakan Brentuximab vedotin diberikan
“Faktor risiko dari Limfoma Hodgkin belum dapat pada pasien yang sudah tidak merespons terhadap
diketahui, namun sekitar 40% kasus Limfoma Hodgkin kemoterapi & stem cell transplant. Penelitian ini
diasosiasikan dengan adanya infeksi Epstein-Barr menunjukkan terapi target dapat memberikan angka
Virus (EBV). Selain itu, ada pula faktor risiko seperti harapan hidup hingga 40,5 bulan,” terang dr. Johan.
penurunan sistem imun, riwayat keluarga inti dengan Setelah pengobatan selesai, pasien perlu
Limfoma Hodgkin, jenis kelamin pria, dan kelompok melakukan kontrol berkala dalam lima tahun pertama.
usia tertentu (usia 15-30 tahun, dan usia lebih dari 55 Setiap 3-6 bulan selama 1-2 tahun, kemudian setiap
36 | | 37