Page 61 - Binder WO 096
P. 61
dunia sales ini menambahkan, “Bermain di segmen ada tiba-tiba seseorang menjadi hebat, tapi harus
premium, tantangan yang dihadapi, antara lain adalah ditempa dengan pengalaman panjang terlebih dahulu
bagaimana kami bisa memberikan diferensiasi kepada baru bisa disebut master. Begitupun dengan para
para customer yang memiliki ekspetasi tersendiri takumi di Mazda, mereka adalah para senior yang
terhadap produk kami. Menghadirkan mobil yang bangga dengan sikap perfectionist. Inilah yang selalu
membuat penggunanya merasa happy dan bisa dikomunikasikan ke para customer bahwa Mazda
menikmatinya dengan maksimal menjadi tantangan menjual produk berbeda dan berkualitas tinggi.
bagi Mazda. Kami sangat mengedepankan dua Dalam memimpin perusahaan, Ricky menekankan
hal, yaitu desain Kodo yang dinamis dan teknologi paling penting adalah setiap karyawan harus
SkyActiv. Dua hal ini terus kami komunikasikan dan mempunyai pemahaman, mindset, dan tujuan yang
menjadi kekuatan pembeda dari Mazda selama ini.” sama, sehingga ketika bekerja semuanya bergerak ke
Kodo adalah sebuah rancangan desain arah yang sama. Dia berkata, “Saya bukan superman
dikembangkan Mazda yang merupakan gabungan dan tentunya tidak bisa bekerja sendiri. Masing-masing
dari elemen kecepatan, kekuatan, dan pesona. memiliki kelebihan dan bisa saling melengkapi,
Pengalaman mengendarai mobil bukanlah sekadar dengan komunikasi yang baik setiap kesulitannya
berpindah tempat dari satu titik ke titik lain. Tapi, lebih dapat diatasi bersama-sama. Setiap generasi memiliki
ke pengalaman yang sarat dengan ikatan emosional value yang berbeda-beda, termasuk karyawan milenial
pengendara dan kendaraannya. Mobil bukan sekadar turut memberikan kontribusi dan keuntungan untuk
besi metal biasa, tapi memiliki soul, seperti kuda bagi perusahaan. Sisi kreativitas, inovasi, dan melek
penunggangnya. Desain Kodo sendiri mencerminkan teknologi dari sosok milenial dapat dimanfaatkan
Mazda untuk menghadirkan desain dinamis yang tidak dengan sebaiknya-baiknya dalam mencapai target
mengandalkan komputer, tapi keterampilan mumpuni kerja yang telah ditetapkan.”
dari para pemahat (clay modeler). Dalam menjaga keseimbangan antara pekerjaan
Dalam memproduksi mobil yang dikenal dengan dan keluarga, Ricky berusaha untuk tidak mengganggu
istilah monozukuri, filosofi Mazda sangat berbeda waktu weekend para stafnya. Itulah sebabnya, dia
dan mengadopsi dari kebudayaan Jepang sendiri, sering kali merasa tidak nyaman, jika harus menelepon
dinamakan Japanese Mastery. Seperti kita ketahui karyawannya saat di hari libur.
orang Jepang sangat perfectionist. Contohnya, para “Yang namanya pekerjaan itu tidak akan pernah
samurai selalu mempunyai pedang yang disebut katana ada habisnya. Jadi, ketika jam kantor gunakanlah waktu
dan proses pembuatannya harus melalui ritual khusus. dengan bekerja sebaiknya-baiknya secara berkualitas
“Begitupun dengan Mazda sangat percaya akan dan ketika jam kerja selesai, ya harus pulang tidak perlu
hal tersebut. Namun, anehnya kami masih percaya berlama-lama lagi di kantor. Saya sudah bekerja cukup
bahwa tangan manusialah yang menggerakkan robot, lama di perusahaan Jepang yang terbiasa dengan gaya
bukan robot yang menggerakkan manusia. Prinsip kerja long hours. Saya perhatikan kadang-kadang di
itulah yang Mazda terapkan, tangan-tangan takumi siang hari mereka tidak bekerja secara produktif dan
yang mengerakkan aktivitas monozukuri, sehingga baru malam hari dikerjakan. Waktu bersama keluarga
setiap mobil memiliki ‘soul emotion’ tersendiri,” pun jadinya terganggu dan ini sebaiknya kita hindari,”
jelas peraih Master of E-Commerce, E-Commerce paparnya dengan nada serius. Dengan menjaga work
and Telecommunication dari Murdoch University, life balance, seseorang dapat lebih maksimal dalam
Australia ini. Budaya Jepang sangat menghormati bekerja, bahagia, dan memicu kreativitas lebih tinggi
dan menghargai senioritas atau jam terbang. Tidak dan kita bisa live life to the fullest.
60 | | 61