Page 29 - Binder WO 100
P. 29
DEWI ARYANI SUZANA
DIREKTUR OPERASIONAL PT JASA RAHARJA
BEKERJA SAMBIL
BERIBADAH
Naskah: Nur Asiah Foto: Fikar Azmy
“KAMI TERUS BERTRANSFORMASI, ALHAMDULILLAH
SECARA INFRASTRUKTUR, BAIK DARI SEGI TEKNOLOGI
MAUPUN TUPOKSI, MULAI TERTATA CUKUP BAIK.”
idak pernah bercita-cita untuk menjadi perempuan karier, Dewi Aryani
Suzana justru telah berkecimpung lebih dari dua dekade di industri
asuransi. Sempat menjabat sebagai Kepala Divisi Teknologi Informasi di
T PT Asuransi Jasa Indonesia hingga 2018, dia kemudian dipercaya untuk
menduduki posisi sebagai Direktur Sumber Daya Manusia (SDM) dan Umum. Meskipun
tidak memiliki latar belakang pendidikan khusus mengenai SDM, dia berhasil
melakukan transformasi terkait talent management di perusahaan asuransi kecelakaan
penumpang alat angkutan umum ini.
Kesuksesannya dalam menata perusahaan BUMN yang telah berdiri sejak 1960
ini membawa Dewi pada posisinya saat ini sebagai direktur operasional. Berbekal
pengalamannya, dia pun melakukan banyak perombakan, terutama pada pola pikir
pegawai di lingkungan Jasa Raharja. Kalau dulu banyak aparat sipil negara (ASN)
berpikir bahwa kariernya sudah terjamin dengan senioritasnya, kini tidak lagi demikian.
“Waktu mengelola SDM itu sama, babat alas juga. Kami harus melakukan penetapan
platform HR, sehingga penempatan karier sesuai dengan kementerian BUMN dan
itu membuat saya harus berani tidak populer. Tidak ada lagi senioritas, tapi harus
berdasarkan kompetensi dan ada ukuran-ukuran transparan yang sudah disepakati.
Bukan berarti yang tua dapat duluan,” tutur perempuan kelahiran Bogor ini.
Setiap pegawai diharapkan dapat berkontribusi semaksimal mungkin
untuk meningkatkan kinerja perusahaan di era revolusi industri 4.0. “Kami terus
bertransformasi, alhamdulillah secara infrastruktur, baik dari segi teknologi maupun
tupoksi, mulai tertata cukup baik,” ujar Dewi lebih lanjut.
MELAWAN STIGMA
Melalui Jasa Raharja, negara hadir memberikan bantuan kepada warga yang
mengalami musibah kecelakaan lalu lintas, baik di darat, laut, maupun udara. Hal ini
mengharuskan pegawai kerap turun ke lapangan, tapi menurut Dewi bukan berarti
perempuan tidak bisa melakukan pekerjaan tersebut. Sebagai direktur perempuan
pertama di perusahaan yang meraih anugerah Indonesia’s Most Popular Digital
| 29