Page 66 - Binder WO 101
P. 66
ART
TALK
BAWAKAN ISU seperti pendidikan, hingga batasan-batasan norma
yang masih terlihat abu-abu di masyarakat
‘Waktu Ku Kecil, Tidak Besar’ adalah tarian
BATASAN NORMA koreografi Annastasya Verina yang berasal dari
Surakarta. Pertunjukan ini menampilkan gerakan
LEWAT TARI-TARIAN khas baris-berbaris (PBB) dan menggunakan busana
seragam hitam putih pada beberapa menit pertama.
Gerakan selanjutnya yang ditampilkan para penari
Naskah: Indah Kurniasih Foto: Indah Kurniasih menunjukkan tentang norma dan satir tentang aturan
dan keteraturan.
HELATARI MERUPAKAN FESTIVAL SENI Makin lama, gerakan para penari makin tidak
TARI KONTEMPORER DUA TAHUNAN YANG beraturan. Motor bebek Yamaha V80 bahkan masuk
MENAMPILKAN KARYA TARI TERBARU. ke atas panggung dan dikendarai mengelilingi arena
tersebut. Kasur yang digunakan sebagai simbol,
meja-meja yang dinaiki, hingga bermain air dari
sebuah ember merupakan pertunjukan yang disajikan.
Annastasya selaku koreografer mengatakan bahwa
karya ini dibuat dengan maksud untuk menyentil
norma yang ada di keluarga.
Pertunjukan lain yang ditampilkan di Helatari
adalah ‘Budi Bermain Boal’ kreasi Megatruh Banyu Mili
asal Yogyakarta terinspirasi dari karya-karya Augusto
Boal. Koreografi dalam pertunjukan Budi Bermain Boal
menampilkan tiga penari (Megatruh, Putri, dan Widi)
mengenakan seragam Sekolah Dasar (putih-merah)
dengan memanfaatkan berbagai atribut yang lazim
ditemukan dalam lingkungan sekolah, seperti kursi,
buku gambar, sepatu, dan kertas, serta pensil. Tarian ini
mengajak ratusan mata penonton untuk mengenang
kembali bagaimana sekolah membentuk kepribadian
murid-muridnya melalui peraturan-peraturan yang
diseragamkan dan diwujudkan dalam koreografi
dengan aksi teatrikal.
omunitas Salihara kembali menggelar Tidak hanya menampilkan tarian, interaksi dengan
festival mini bertajuk Helatari. Terdiri dari penonton pun ditunjukkan dalam pentas tari ini. Para
beberapa pertunjukan yang menjadi penonton diajak melakukan koreo sederhana dan
K penutup dari rangkaian program dengan menyenangkan yang dipandu oleh Widi dan Putri
konsep Undangan Terbuka pada 2023, Helatari sebagai penari. Megatruh juga berorasi sekaligus
merupakan festival seni tari kontemporer dua tahunan membagikan sebuah lembar jawaban yang mengajak
yang menampilkan karya tari terbaru. Sederet penonton untuk mengisi kisah-kisah mereka terkait
pertunjukan menarik berasal dari tiga koreografer peraturan-peraturan di lingkungan pendidikan yang
yang lolos melalui proses seleksi Undangan Terbuka pernah penonton alami semasa di bangku sekolah.
pun ditampilkan. Ada pula ‘The (Famous) Jung Jung-Te Jung Dance’
Mereka adalah Megatruh Banyu Mili, Annastasya karya Wayan Sumahardika (Bali), ‘Cercle’ yang dibuat
Verrina, dan Wayan Sumahardika. Tiga koreografer Olé Khamchanla (Laos), dan ‘Tuti in The City’ karya
ini memiliki kekuatannya masing-masing dan Yola Yulfianti (Jakarta) yang turut meramaikan gelaran
membawakan isu-isu yang relevan dengan masa kini, Helatari tahun ini.
66 | | PB