Page 72 - Binder WO 102
P. 72
CULTURE &
FESTIVE
WARNA-WARNI
TOPENG
SEKALA BEKHAK
Naskah: Indah Kurniasih Foto: Istimewa
SESEORANG DAPAT DISEBUT BER-SEKURA
KETIKA WAJAHNYA TERTUTUP. TOPENG YANG
SATU INI TERBAGI MENJADI DUA, YAKNI
SEKURA KAMAK DAN SEKURA BETIK.
erlokasi tidak jauh dari ibu kota, Lampung
Barat merupakan daerah yang masih
menjaga tradisinya, yakni Festival Sekala
B Bekhak. Nama acara ini berawal dari tradisi
yang dimiliki salah satu kerajaan tertua di Tanah Air,
yakni Kerajaan Sekala Bekhak yang dulunya berlokasi
di lereng Gunung Pesagi, Lampung Barat. Sebutan
Sekala Bekhak sendiri memiliki penyebutan yang
berbeda-beda, mulai dari Sakala Bhra, Sekala Beghak,
Segara Brak, hingga Skala Brak.
Meskipun demikian, para ahli dan masyarakat
setempat sepakat bahwa semua penyebutan
tersebut merujuk pada satu nama yang sama, yaitu
kelompok masyarakat yang didirikan oleh suku Tumi,
leluhur asli masyarakat Lampung. Seiring berjalannya
waktu, saat Kerajaan Bekhak mulai memeluk agama
Islam, kerajaan ini terbagi menjadi empat daerah
yang dipimpin oleh para pejabat dengan gelar Umpu
Bejalan Di Way, Umpu Belunguh, Umpu Nyerupa,
dan Umpu Pernong.
Masih terus berlangsung hingga saat ini, festival
ini merupakan acara tahunan yang rutin diadakan.
Salah satu tradisi yang selalu ada, yaitu tradisi sekura,
merupakan bagian dari kebudayaan Lampung Barat.
Memiliki makna mendalam, selain memperkuat
persaudaraan, tradisi ini juga mengingatkan manusia
akan hal baik dan buruk yang terjadi dalam kehidupan.
Sekura sendiri merupakan salah satu jenis topeng
yang berkembang di Lampung. Seseorang dapat
72 | | 73