Page 73 - Binder WO 103 (1)
P. 73
keberadaan kekasihnya kemudian bertemu dengan
Yulia (Mikha Tambayong), seorang ibu muda yang juga
berurusan dengan lintah darat. Hubungan masa lalu
dan aroma kayu manis yang terus tercium dari rumah
Yulia menjadi kunci dalam memecahkan misteri yang
melibatkan cinta, dendam, dan keberanian.
Selaku produser, Happy Salma tidak hanya
menyajikan Si Manis Jembatan Ancol sebagai kisah
horor belaka. Namun, ada isu sosial yang ingin diangkat
sebagai salah satu hal yang masih meresahkan hingga
saat ini, yakni perempuan dan premanisme. Dia
menuturkan, “Kalau biasanya menonton film horor itu
sangat menegangkan, bayangkan bagaimana hal itu
diwujudkan di atas panggung. Tidak hanya memberikan
pengalaman batin, namun juga sensasi yang diterima
oleh indra penglihatan, pendengaran, dan aroma
yang dimunculkan di area pertunjukan. Selain itu, kita
juga bisa melihat perspektif lain dari sejarah yang ada
di Indonesia bahwa legenda urban itu sendiri bukan
sesuatu untuk menakut-nakuti, namun itu adalah
cerminan sosiologis masyarakat yang ada di sekitarnya.”
Menyajikan kisah legenda urban ibu kota,
pertunjukan ini dimainkan oleh aktor dan aktris papan
atas Tanah Air, seperti Chelsea Islan, Mikha Tambayong,
Ario Bayu, Gusty Pratama, Lucky Moniaga, Derry Oktami,
Sarah Tjia, Ririn Ekawati, dan lain-lain.
72 | | 73