Page 30 - Binder WO 112-002-Tahun ke-11 (1)
P. 30
KARTINI
INSPIRATIF 2024
SHERRY WINATA
PELUKIS, PENULIS & GURU MEDITASI
TAK PERNAH LELAH
MEMPERKAYA BANYAK ILMU
Naskah: Elly Simanjuntak | Foto: Atiek Hendriyanti | Digital Imaging: Fikar Azmy
“KETIKA ADA MASALAH SAYA KEMUDIAN MELUKIS DAN MENUANGKAN
ENERGI NEGATIF MENJADI POSITIF LEWAT BERKARYA, SEKALIGUS
MENCARI SOLUSI DARI PERSOALAN KEHIDUPAN YANG SAYA HADAPI.”
idak memiliki latar belakang yang bersinggungan Tak hanya bisa dinikmati di ajang dalam negeri, seperti Art
dengan dunia seni, perjalanan karier Sherry Winata Jakarta atau pameran di Yogyakarta dan Bandung, karyanya
tak disangka, kemudian berlabuh pada bidang seni juga hadir di tempat-tempat bergengsi, seperti Las Laguna Art
T lukis yang ternyata sangat dicintainya. Dia belajar Gallery di California, Amerika Serikat. Keindahan artistik karyanya
secara autodidak lewat YouTube dan mengikuti berbagai meluas ke panggung global, sebagaimana dibuktikan dengan
kursus melukis, kemudian terhanyut keasyikan mendalaminya, masuknya lukisan ‘The Dance of The Colours And Form’ dalam
sekaligus berujung menjadi perfectionist yang membuatnya pameran virtual SCORE (Southern California Open Regional
bisa lupa waktu saat melukis. Exhibitions) Height by Width by Depth.
“Sebelum menekuni seni lukis, saya sempat belajar Lukisan-lukisan Sherry berbicara dengan bahasa yang
meditasi dan shamanic practitioner tahun 2017. Saya percaya melampaui visual. Setiap goresan, warna, dan bentuknya
untuk memperkaya ilmu kita juga bisa belajar apa pun secara adalah sebuah tarian abstrak menuju yang sakral. Dia pun
autodidak dan menjadi guru yang terbaik mengeluarkan potensi merasa bahagia pada tahun 2020 berhasil mendapatkan
diri mengikuti intuisi masing-masing. Saya menekuni seni lukis penghargaan Highly Commended Award untuk Kategori
pada 2019 dan kebetulan juga hobi menulis, sehingga pada Emerging Artist di UOB Painting of the Year Singapore ke-39
2021 hingga 2022 saya kemudian mengeluarkan berbagai buku,” untuk karya berjudul ‘Perfection And Destroyer’.
ujar Sherry kepada Women’s Obsession. Dia berpesan, “Kita tak perlu menjadi sempurna dulu, baru
Antara lain, seri buku lukisan ‘Art of the Universe’, adalah memberi manfaat terhadap sesama. Ibarat kupu-kupu yang
sebuah perjalanan visual melalui tujuh seri, setiap buku sayapnya koyak, tetap saja bisa terbang. Jadi, jangan menunda
mewakili satu sisi dari cinta tanpa syarat yang sempurna yang atau menunggu, kapan pun kita bisa berkarya dan berguna
seringkali dikaburkan dengan ‘topeng-topeng luar’. Tujuh seri bagi sekeliling kita.”
tersebut berjudul: ‘Aku Melihatmu’, ‘Aku Mendengarmu’, ‘Aku Sherry yang tak pernah berhenti memperkaya ilmu
Merasakanmu’, ‘Aku Mengenalmu’, ‘Aku Mengerti Dirimu’, ‘Aku juga tertantang mempelajari spiritual journey dan akhirnya
Mencintaimu’, dan ‘Kita adalah Satu’. Buku-buku tersebut bisa menjadi guru meditasi. “Pada tahun 2017 setiap tahun saya
diperoleh di Amazon dan Tokopedia. empat minggu berada di Bali, hingga tahun 2018 untuk
Dalam berkarya, lukisan-lukisannya bukan sekadar gambar mempelajari spiritual di sana. Berbagai kursus saya ikuti dan
statis, namun merupakan ekspresi hidup cinta tanpa syarat sempat juga saya mendalami sound healing di Paris maupun
maupun proses transformasi perjalanan penemuan jati diri, New York,” tambahnya. Itulah sebabnya, selain buku berjudul
pergulatan dan penyembuhan luka batin. Dia melanjutkan, ‘Art of the Universe’, Sherry yang juga mencintai dunia
“Melukis bagi saya ibarat bermeditasi. Ketika ada masalah atau healing, menuangkan pengalamannya dalam tiga buku.
tengah beremosi, saya melukis dan menuangkan energi negatif Baginya terus berkarya dan mempelajari banyak hal akan
menjadi positif lewat berkarya, sekaligus mencari solusi dari terus dijalaninya, serta tak akan pernah lupa untuk berbagi
persoalan kehidupan yang saya hadapi.” ilmu terhadap sesama.
30 |