Page 36 - Binder WO 120-010-Tahun ke-10 (1)
P. 36

A WOMAN'S
               STORY









                      memperluas market Tulola. Dari jumlah pengrajin tadinya   BETAH TINGGAL DI DESA
                      hanya ada enam, hingga sekarang kami sudah memiliki   Dalam meraih work-life balance, Happy berterus-terang
                      80 pengrajin, saya pun menginginkan Tulola bisa terus   dirinya masih terus mencari cara berjuang untuk
                      berekspansi dan tidak harus dalam bentuk outlet baru, tapi   menyeimbangkannya secara maksimal, karena saat
                      bisa saja berupa Pop-Up Store. Saya sangat bahagia ketika   meninggalkan anak-anak untuk bekerja seringkali muncul
                      melihat semakin banyak orang memakai produk Tulola,   rasa bersalah. Ibu dari Tjokorda Sri Kinandari Kerthyasa
                      karena itu berarti mereka turut menyelamatkan aneka motif   dan Tjokorda Ngurah Rayidaru Kerthyasa ini pun merasa
                      yang kami ciptakan yang semuanya berasal dari leluhur kita.”  beruntung memiliki tipe suami yang pengertian, tak
                         Happy berpendapat agar bisnis perhiasan ini sukses,   membatasi aktivitasnya di dunia seni peran. Jika dirinya
                      mereka bertiga harus bekerjasama dan berkolaborasi   sibuk, sang suami yang adalah pria keturunan bangsawan
                      dengan baik, sesuai masing-masing talenta untuk    Bali bernama Tjokorda Bagus Dwi Santana Max Kerthyasa
                      memajukan Tulola ke depannya. Kolaborasi juga dilakukan   akan bergantian mengurus kedua buah hatinya, begitu
                      Tulola bersama PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) bersama   pula sebaliknya. Membagi waktu dengan keluarga memang
                      dalam peluncuran koleksi art wear terbaru “Garden of   bukan urusan yang mudah bagi Happy, tapi dia bersyukur
                      Wishes” di The Dharmawangsa Jakarta belum lama     memiliki tim yang solid dan kompak membantunya. 
                      silam. Menampilkan berbagai koleksi perhiasan terbaik   Meskipun, Jakarta bisa menjadi tempat tinggalnya
                      Tulola sepanjang 2024, termasuk The Dancer yang telah   bersama keluarga, dia berterus terang kota ini tidak menjadi
                      diperkenalkan Oktober lalu. Keterlibatan BCA pada   pilihannya, apalagi anak-anaknya cepat bosan ketika berada
                      pengenalan koleksi terbaru Tulola merupakan bagian dari   di Jakarta. Dia melanjutkan, “Karena rumah saya halamannya
                      komitmen perseroan mendukung pertumbuhan ekonomi   tidak luas, jadi anak-anak pun merasa cepat bosan. Apalagi,
                      kreatif, pelestarian budaya, dan pemberdayaan masyarakat.  saya membatasi waktu mereka menonton TV dalam
                         Proses kreatif di balik desain koleksi perhiasan kolaborasi   sehari, maksimal hanya satu jam dan tidak boleh pegang
                      BCA dan Tulola melibatkan I Made Suama, seorang seniman   handphone atau ipad, tapi saya lebih membebaskan mereka
                      perak dari Desa Wisata Taro, Bali. Desa ini adalah wilayah   untuk memperbanyak kegiatan bermain.”
                      yang berada di bawah naungan program Desa Bakti BCA. I   Happy yang sempat dibesarkan di kota kecil Sukabumi
                      Made Suama mengambil bagian pada pembuatan tiga jenis   dan betah tinggal di sana, memang pernah bercita-cita jika
                      perhiasan baru dari Tulola, yaitu bros kipas, bros ukiran, dan   berkeluarga nanti ingin membesarkan anak-anak di sebuah
                      subeng (anting-anting) bermotif bunga.             desa yang alami dan berinteraksi dengan beragam karakter
                         Happy selaku founder dan concept creative Tulola   manusia. “Kebetulan saya berjodoh dengan pria keturunan
                      menerangkan, “Melalui ketiga perhiasan berbahan    blasteran Bali - Australia yang tinggal di tempat nan indah
                      perak yang dilapisi emas tersebut, dihadirkan sentuhan   dan alami. Meskipun, awalnya mengalami culture shock,
                      khas merefleksikan kekayaan dan budaya asli Desa Taro   setelah beradaptasi akhirnya saya bisa menyesuaikan diri,
                      yang memiliki aneka budaya dengan keindahan alam,   bahkan jatuh cinta dengan budaya, tradisi, dan tanah Bali,”
                      serta menjadi salah satu pusat seni kerajinan perak.   tambahnya. Dia bisa melihat bulan purnama dan gemerlap
                      Kekayaan budaya maupun keasrian alam Desa Taro kerap   bintang-bintang dengan begitu jelasnya, langit biru, pantai
                      menjadi inspirasi sejumlah seniman dalam berkarya,   maupun gunung yang eksotis. Ini menurutnya adalah salah
                      salah satunya I Made Suama. Keberhasilan kolaborasi ini   satu kemewahan luar biasa dan tidak akan ada nilainya.
                      diharapkan menjadi inspirasi bagi desa-desa lain untuk   Meskipun, gemerlap Jakarta tampak begitu memikat hati,
                      terus mengembangkan potensi seni dan budaya mereka,   Bali telah menjadi tempat yang membahagiakan bagi
                      sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat   Happy sekeluarga dan menjadi rumah kehidupannya
                      ekonomi kreatif berbasis warisan budaya.”          hingga akhir hayat…








               36   |




                                                                                                                              04/12/24   11.09
       30-37, womens story happy.indd   36                                                                                    04/12/24   11.09
       30-37, womens story happy.indd   36
   31   32   33   34   35   36   37   38   39   40   41