Page 54 - Binder WO 120-010-Tahun ke-10 (1)
P. 54
NEXT
GEN
NAJLA BISYIR
FOUNDER BITTERSWEET BY NAJLA
BANGUN BISNIS KULINER
DENGAN SEMANGAT EMPOWERMENT
Naskah: Angie Diyya | Foto: Istimewa
ejak didirikan, Bittersweet by Najla memang telah Ala percaya bahwa inovasi dan kolaborasi adalah elemen
menjadi salah satu brand kuliner yang sukses utama untuk menjaga daya saing. Baginya, bisnis ini lebih
mencuri perhatian publik dengan inovasi dessert dari sekadar pekerjaan. Dia mengibaratkannya seperti
S box-nya. Najla Bisyir, sang pendiri, memulai membesarkan anak. “Kami selalu berusaha memberikan
perjalanan bisnis ini dengan semangat untuk memperkenalkan yang terbaik, karena bisnis ini adalah bagian dari jiwa kami,”
produk berkualitas tinggi yang bisa menjangkau konsumen tuturnya. Bittersweet by Najla membuktikan bahwa dengan
secara lebih luas. strategi yang tepat dan dedikasi tinggi, sebuah brand lokal
Semula, brand ini mulai menjual dessert box dengan mampu bersaing di pasar nasional, bahkan membuka
pengiriman hanya mencakup area Jakarta dan sekitarnya. peluang ekspansi lebih luas dengan mengikuti tren yang
Namun, pada 2021-2022 ketika tren belanja online semakin berkembang. “Kami memiliki tim R&D yang bekerja sama untuk
berkembang, mereka terdorong membuka peluang baru. mengembangkan produk, semuanya melalui proses approval
Perempuan yang kerap disapa Ala ini pun melihat potensi saya,” ungkapnya.
besar untuk memperluas pasar ke seluruh Indonesia. “Saya Strategi pun diterapkan melalui perencanaan matang
mulai mencari cara, agar Bittersweet dengan hampir 1 juta tahunan dan kuartalan. Untuk tahun 2025, Ala dan tim sudah
subscriber saat itu, bisa menjangkau daerah lain, seperti di Jawa mempersiapkan inovasi produk, terutama menyambut
Tengah dan Jawa Timur,” jelas ibu empat orang anak ini. momentum besar seperti Ramadan dan Lebaran. Walaupun
Inovasi produk pun menjadi jawaban, salah satunya dengan dia juga beradaptasi dengan tantangan seperti kenaikan
meluncurkan Snacktok, produk yang bisa dikirim ke seluruh harga bahan baku, termasuk cokelat yang terdampak gagal
Indonesia. “Itu adalah turn back point kami untuk bisa mengirim panen di Afrika. Selain sukses dalam bisnis, Ala pun rupanya
produk ke seluruh Indonesia,” tambahnya. Lewat platform dikenal sebagai sosok yang mendukung pemberdayaan
seperti live shopping dan video shopping, produk ini pun perempuan. Dia sering berbagi pengalaman dengan
berhasil diterima pasar. pengikutnya di media sosial dan mendorong perempuan
Industri makanan dan minuman dikenal memiliki dinamika untuk percaya pada potensi diri. “Kadang perempuan merasa
yang cepat, bahkan melebihi tren fashion, Ala menyebut terbatasi, terutama setelah punya anak. Tetapi sebenarnya kita
fenomena ini sebagai “fast F&B.” Menurutnya, inovasi adalah punya power besar untuk menjadi sesuatu,” ujar Ala.
kunci untuk bertahan di pasar yang sangat kompetitif ini. Menurutnya, perempuan perlu saling mendukung, bukan
Selain itu, dia juga menekankan pentingnya memahami bersaing, terutama di era digital ketika kritik sosial sering kali
kebutuhan konsumen yang biasanya menginginkan produk mengarah pada sesama perempuan. Semangat kolaborasi
praktis dan mudah diakses. ini menjadi landasan baginya dalam memberdayakan
Namun, menjalankan bisnis F&B memiliki tantangan komunitasnya. Dia membuktikan bahwa kesuksesan tidak
tersendiri, terutama dalam mengelola produk yang mudah hanya diukur dari pencapaian bisnis, tetapi juga dari
rusak. “Berbeda dengan produk kecantikan atau fashion, kebermanfaatan dan dampaknya terhadap orang lain. Dengan
bisnis F&B menghadapi tantangan seperti waste dan masa semangat kolaborasi dan pemberdayaan, dia ingin terus
kedaluwarsa. Kami terus mencari cara menciptakan produk menginspirasi perempuan untuk percaya diri menghadapi
yang lebih tahan lama tanpa mengurangi kualitas,” tambah tantangan, dan membuktikan bahwa peran sebagai ibu,
Ala. Untuk mengatasi itu, dia fokus pada produk dalam pengusaha, maupun inovator tetap bisa berjalan beriringan.
kemasan cup.
54 |
03/12/24 16.35
54-55 Next Gen.indd 54 03/12/24 16.35
54-55 Next Gen.indd 54