Page 56 - Binder WO 120-010-Tahun ke-10 (1)
P. 56
NEW &
BUZZ
RAYAKAN 50 TAHUN KERJA WARISAN BUDAYA KENDAL
SAMA DENGAN BLUEBAND YANG DIBANGGAKAN
Sebagai saksi naik turunnya sektor kuliner sejak 1974, Kartika Bupati Kendal Dico M. Ganinduto bersama Ketua PKK dan
Sari tetap konsisten menjaga kualitas produk, termasuk pisang Dekranasda Kendal, Chacha Frederica, mempersembahkan
bolennya yang khas. Atas perjalanan tersebut, BlueBand Batik Kendil Mas, hasil kolaborasi dengan desainer Mel
memberikan plakat apresiasi 50th Golden Anniversary Ahyar. Tema Kendil Emas diangkat dari cerita rakyat Kendal,
Partnership untuk merayakan kerja sama 50 tahun. menggambarkan nilai budaya dan kebijaksanaan lokal.
Stephen Luchterhand, Presiden Direktur PT Flora Food “Alhamdulillah, ada enam motif batik Kendal yang sudah
Indonesia, mengungkapkan rasa terima kasih atas kepercayaan dipatenkan,” ujar Chacha dalam acara peluncuran di Le Nusa,
Kartika Sari terhadap BlueBand. “50 tahun bukan waktu yang Jakarta. Dico menambahkan, “Semoga batik ini meningkatkan
sebentar. Kami bangga BlueBand telah mendukung perjalanan awareness Kendal dan dapat menembus pasar internasional.”
Kartika Sari dalam menghadirkan produk berkualitas sejak Batik ini memiliki enam motif, dirancang dengan makna
1974,” ujarnya. Pemilik Kartika Sari, Ratnawati Purnomo, juga mendalam, seperti motif Bahurekso, Agra Samodra, Akara
mengungkapkan rasa syukurnya. “Apresiasi ini memotivasi Kundika, Kendalasari, Bhumi Kendalapura Sogan, dan varian
kami untuk terus menjaga kualitas produk dengan bahan baku hitam putih. Dirancang dengan ‘5 Jahitan Baju’, batik ini
terbaik, seperti margarin BlueBand yang kami gunakan sejak melambangkan kebanggaan. Setiap motif mencerminkan
awal,” tambahnya. Elly | Dok. Blueband keindahan alam, sejarah, dan identitas masyarakat Kendal yang
hidup dalam warisan budaya mereka. Elly | Istimewa
PEREMPUAN INOVASI DORONG TEKNOLOGI AI
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day digelar berfokus pada peran perempuan
dalam pengembangan teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI). Acara ini
merupakan hasil kolaborasi antara Perempuan Inovasi dan Direktorat Jenderal
Vokasi untuk mendorong perempuan terlibat lebih aktif dalam ekonomi digital
dan dunia startup teknologi. Selain menampilkan inovasi yang dihasilkan
peserta, acara ini diisi talk show yang membahas pentingnya penggunaan AI
secara bertanggung jawab.
Prof. Stella Christie, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi,
mengungkapkan, “Kurangnya representasi perempuan dalam pengembangan
AI berisiko memperkuat bias sosial yang ada.” Sementara itu, Amanda
Simandjuntak, Co-founder Markoding, menambahkan, “Soft skills, seperti berpikir
kritis dan beradaptasi, sama pentingnya dengan keterampilan teknis.”
Dian Sastrowardoyo, Founder Yayasan Dian Sastrowardoyo, turut berbagi
pandangan. “Penggunaan AI harus selalu didasari pada nilai moral dan regulasi
yang kuat agar dapat memberi manfaat maksimal tanpa disalahgunakan,”
jelasnya. Angie | Dok. Perempuan Inovasi
56 | | 57
03/12/24 16.41
56-61 New & Buzz.indd 56 03/12/24 16.41
56-61 New & Buzz.indd 56