Page 58 - Binder MO 264-002-Tahun ke-21 (1)
P. 58
ART & PERFORMANCE
omunitas Salihara sukses yang datang bersama murid-muridnya.
menggelar pertunjukan Baginya, pertunjukan ini memberikan
K pertama di Teater Salihara, gambaran tentang bagaimana musik bisa
belum lama ini. Acara ini dibuka mengalir dengan begitu cair dan menyatu
dengan karya musik “Handaru” dari dalam berbagai bentuk.
Dinar Rizkianti, yang menyajikan Kurator Musik Komunitas Salihara
pengalaman musikal yang memukau Tony Prabowo menjelaskan, pertunjukan
HANDARU repertoar yang memukau: Handaruan, setahun. Konsepnya berangkat dari
ini merupakan hasil perencanaan selama
dan menggugah.
Dinar mempersembahkan empat
eksplorasi bunyi melalui teknik vokal
MELEBURKAN Seah, Suar, dan Salah Gumun. Melalui tradisi Sunda, yang dipadukan dengan
dua format musik utama: dua vokal dan
karya-karyanya, salah satu pendiri
TRADISI DAN kelompok Perempuan Komponis kuartet gesek. “Pertunjukan ini fokus pada
tersebut berusaha menggabungkan
eksplorasi suara antara kuartet gesek dan
MODERNITAS dua dunia yang berbeda: bunyi dan vokal Sunda, dengan inspirasi dari tradisi
Ronggeng Gunung,” tambah Tony.
vokal, serta mengupayakan harmoni
antara dua kultur yang terpisah. Sebuah “Handaru” bukan sekadar sebuah
Naskah: Gia Putri Foto: Dok. Salihara eksperimen yang menantang batasan- pertunjukan musik, melainkan sebuah
batasan musikal, menjadikan setiap perayaan kebebasan ekspresi yang
nada dan vokal saling bernegosiasi dan memadukan tradisi dan modernitas.
“Quartet string-nya benar- melebur dalam keindahan. Dalam alunan bunyi yang harmonis,
Salah satu pengunjung,
benar hidup! Kami merasa Dorra Farhana, mengungkapkan karya ini mencerminkan esensi dari
pertunjukan khas Komunitas Salihara,
seperti menemukan kekagumannya terhadap performa menggali kedalaman budaya dengan
pengalaman baru. instrumen gesek yang dimainkan cara yang segar dan inovatif. Keempat
Perpaduan antara vokal oleh Reza Nurdian Hartono dan Ricky repertoar yang dibawakan tidak hanya
Sunda dan quartet strings Destiawan di biola, Angga Aditia Hardi di memukau dari sisi musikalitas, tetapi
juga membawa penonton untuk
viola, serta Robby Subarja di cello.
ternyata bisa seluas “Quartet string-nya benar-benar memahami lebih dalam tentang nilai-
itu,” ujar Dorra, seorang hidup! Kami merasa seperti menemukan nilai budaya melalui eksplorasi Dinar
guru musik yang datang pengalaman baru. Perpaduan antara vokal Rizkianti sebagai komposer yang telah
Sunda dan quartet strings ternyata bisa
lama menggeluti tradisi Sunda dan
bersama murid-muridnya. seluas itu,” ujar Dorra, seorang guru musik instrumen Barat lainnya. n
58 |