Page 54 - Binder MO 257-013-Tahun ke-20 (1)
P. 54
ART & PERFORMANCE
KISAH MALIN KUNDANG
DIADAPTASI KE ZAMAN NOW,
TETAP RELEVAN DAN MENYENTUH
Galeri Indonesia Kaya Bersama BOOW Live suguhkan
Malin Kundang versi baru di Auditorium Galeri Indonesia
Kaya. Kisah klasik asal Sumatera Barat tersebut
dikemas secara kontemporer melalui musik dan tari
dengan cara baru melalui gabungan akting, tari, vokal
dengan penari sebagai alur dalam pertunjukan.
elama kurang lebih 60 menit, musikal Malin Kundang menyajikan kisah
penikmat seni dimanjakan klasik tentang ambisi yang membutakan.
S dengan pertunjukan yang kaya Setelah meraih kesuksesan di
akan visual dan musik yang memukau. perantauan, Malin Kundang enggan
Melalui tari sebagai pendukung pada alur mengakui asal-usulnya.
cerita, pertunjukan yang disutradarai oleh “Semoga pertunjukan pada hari
Rama Suprapto dengan penata musik ini dapat mengingatkan kita akan
Dian HP ini berhasil membawa penonton pentingnya berbakti kepada orang
kembali seperti ke zaman dahulu. tua serta melalui kisah ini juga dapat
Terlebih akting para pemain, seperti membuat kita merenungkan makna
Nino Prabowo, Nisa Haryanti, Ade dari kasih sayang dan pengorbanan,”
Rianom, dan Group Tari Helda yang tambahnya.
memukau berhasil menghidupkan Program Director Galeri Indonesia
karakter-karakter dalam cerita. Penikmat Kaya Renitasari Adrian mengatakan,
seni diajak menyelami kisah klasik Kisah Malin Kundang tentu sudah tidak
Maling Kundang yang bercerita tentang asing bagi masyarakat Indonesia. Sebuah
anak yang durhaka kepada orang tua. kisah klasik yang sudah diceritakan
Setelah meninggalkan ibunya di turun temurun ini, telah mewarnai cerita
desa untuk merantau, Malin Kundang rakyat anak Indonesia.
kembali sebagai saudagar kaya dengan “Bersama BOOW Live, kami
harta berlimpah, dan juga telah berhasil menghadirkan berbagai cerita rakyat
memperistri seorang gadis dari keluarga dalam #MusikalDiRumahAja format
terhormat. online yang dimulai sejak masa pandemi
Saat sang ibu ingin bertemu dengan beberapa tahun yang lalu. Pada saat itu,
Malin, ia menolak mengakui bahwa lagu-lagu dalam episode Malin Kundang
perempuan tua dan renta adalah ibunya ini sempat viral di sosial media. Kami pun
dan bahkan mengusirnya dengan kejam. kini kembali menghadirkan kisah ini di
Seketika, doa ibu yang geram didengar panggung pertunjukan di Auditorium
dan membawa bencana kepada sang Galeri Indonesia Kaya. Semoga kisah Malin
anak durhaka yang dikutuk oleh sang Kundang ini tidak hanya menghibur,
ibu menjadi sebuah batu. tetapi juga menginspirasi penonton untuk
Nino Prabowo selaku pemeran Malin memaknai kasih sayang, pengorbanan
Kundang mengungkapkan, drama dan karma,” pungkasnya. (Gia)
54 |