Page 67 - Binder WO 084
P. 67
Thoracic Oncology (IASTO), Badan Penyelenggara Jaminan penting menyediakan tes diagnostik penyerta dan personalisasi
Sosial (BPJS) dan rumah sakit rujukan kanker, menyelenggarakan perawatan kesehatan yang sesungguhnya bisa diterapkan,”
sebuah acara gelar wicara virtual. Dengan tema ‘Lung Cancer kata dr. Ait-Allah Mejri, presiden direktur PT Roche Indonesia.
Diagnostics & Comprehensive Treatment Care in Indonesia ‘Lung Cancer Diagnostics & Comprehensive Treatment Care in
(LIVE)’. Ini merupakan pertemuan besar pertama untuk sebuah Indonesia (LIVE)’ adalah langkah pertama dari upaya kolaboratif
kemitraan baru antara berbagai asosiasi dan institusi yang baru untuk mengubah arah perkembangan kanker paru maupun
berkomitmen untuk menjawab tantangan untuk mengutamakan membuat perubahan yang mendasar pada kehidupan banyak
penatalaksanaan kanker paru. “Deteksi dini sangat penting untuk orang di Indonesia.
meningkatkan hasil penatalaksanaan kanker paru. Proses ini tidak Kementerian Kesehatan RI bersama Pusat Kanker Nasional
dapat dipisahkan dari kualitas diagnosis yang komprehensif, RS Kanker Dharmais dan Roche Indonesia pun menginisiasi
dan pemeriksaan oleh tenaga medis professional. Dengan pelatihan pertama telementoring ECHO (Extension for
diperkenalkannya pengobatan presisi yang menargetkan tumor Community Health Outcomes). Model telementoring ini adalah
ALK dan EGFR positif pada kanker paru, ada harapan untuk bisa bagian dari Project ECHO yang merupakan sebuah program
melihat perbaikan pada kesintasan, pasien tanpa ada perburukan kemitraan strategis dengan tujuan untuk meningkatkan
pada kankernya sendiri,” kata dr. Evlina Suzanna, Sp.PA, Sekretaris akses dan kualitas penatalaksanaan kanker di Indonesia serta
Jenderal Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI). mendukung akselerasi pengembangan jejaring kanker nasional.
“Dengan gotong royong, mari kita bersama mewujudkan Salah satu tantangan utama pelayanan kanker saat
pelayanan kesehatan berkualitas dan berkeadilan sosial. ini adalah ketimpangan jumlah dan penyebaran fasilitas
Mari juga bersama mengawal sustainabilitas program JKN. pelayanan kanker serta terbatasnya jumlah tenaga medis
Seluruh pimpinan BPJS Kesehatan beserta seluruh jajaran ahli khusus kanker. Program telementoring ECHO dibentuk
berkomitmen untuk terus-menerus memberikan kinerja terbaik menggunakan pendekatan berbagi pengetahuan melalui
dan bekerja sama dengan para stakeholder untuk mewujudkan teknologi antara ahli di rumah sakit pengampu (hub) dan
penyelenggaraan jaminan kesehatan yang semakin baik bagi klinisi di daerah yang diampu (spoke). Prinsip pembelajaran
seluruh peserta JKN,” ungkap Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., model ECHO adalah menggunakan teknologi untuk mengatasi
Ph.D., AAK, Direktur Utama BPJS Kesehatan. Prof. dr. Abdul Kadir, keterbatasan sumberdaya (Amplification). Termasuk berbagi
Ph.D., Sp.THT-KL(K), MARS, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan best practices untuk mengurangi kesenjangan, mempelajari
Kementerian Kesehatan RI menyoroti upaya pemerintah untuk case-based learning, dan memonitor hasil pembelajar dengan
meningkatkan kontrol dan manajemen kanker secara nasional. web-based Database. Pada praktiknya, tim ahli akan melakukan
“Tujuan utama kami adalah memastikan bahwa semua penduduk pendampingan klinis secara virtual untuk memberikan pelatihan
mendapat pelayanan kesehatan yang berkualitas dan merata bagi penyedia layanan kesehatan, agar dapat memberikan
di seluruh Indonesia, termasuk penanganan untuk kanker paru. penanganan terbaik bagi para pasien kanker di wilayah masing-
Melakukan sesuatu bersama-sama yang tidak bisa dilakukan masing.
sendiri adalah strategi baru kami. Karena itu, kami sangat Project ECHO sejalan dengan rencana jangka panjang
mengapresiasi upaya yang dilakukan Perhimpunan Onkologi Rumah Sakit Kanker Dharmais untuk membuat jejaring layanan
Indonesia (POI) dan Roche Indonesia,” tambahnya menekankan kanker secara nasional, agar sistem pelayanan terpadu kanker
bahwa kolaborasi antar pemangku kepentingan juga berperan dapat semakin merata di seluruh Indonesia. Strategi ini meliputi
penting dalam proses ini. pembagian layanan kanker menjadi empat strata. Dibagi
Kanker paru masih terus menjadi tantangan, baik dalam berdasarkan tingkat pelayanan kesehatan, kelengkapan dan
ranah klinis maupun riset. Dikembangkannya imunoterapi jenis alat yang tersedia, serta jumlah dan tingkat keahlian
kanker--sebuah pilihan penanganan baru--bersama dengan tenaga medis. Melalui telementoring ECHO, rumah sakit jejaring
penanganan lain yang sudah ada, memberikan harapan bagi di berbagai daerah nantinya akan diberikan pengampuan
pasien dan keluarganya. “Di Roche, kami berkomitmen untuk dari Rumah Sakit Kanker Dharmais. Pada tahap selanjutnya,
menjawab kebutuhan medis bagi semua pasien kanker paru saat rumah sakit di daerah telah mampu beroperasi secara
di Indonesia. Kombinasi kekuatan dari divisi diagnostik dan independen, maka rumah sakit tersebut akan memberikan
farmasi, memberikan peluang bagi kami untuk berperan pengampuan pada rumah sakit lain di wilayahnya.
66 | | 67