Page 85 - Binder WO 087
P. 85
KERRY NA BASARIA
FOUNDER & CEO TOBA TENUN SEJAHTRA
TERPANGGIL MEMAJUKAN
Tenun Batak
Naskah: Elly Simanjuntak Foto: Fikar Azmy
“KAMI DI TOBATENUN BENAR-BENAR
BERUSAHA MERANGKUL PARA PENENUN
MUDA DAN MEMBIMBING MEREKA SATU
PER SATU DAN MEYAKINKAN BAHWA INI
MERUPAKAN PEKERJAAN YANG MULIA.”
obatenun yang berdiri sejak tahun 2018 merupakan
aspirasi dari Kerry Na Basaria dan ibunya Devi Panjaitan
Br. Simatupang sebagai wujud kecintaan keduanya
T terhadap budaya Batak. Mengingat belum ada orang
yang benar-benar secara holistik dan keseluruhan fokus akan hal
ini. “Kebetulan sejak dulu Ibu dan kakak saya yang tinggal di Solo
memang seorang kolektor kain batik, tenun Bali, Sumba, dan ulos.
Lalu, karena kami orang Batak akhirnya terpanggil untuk fokus
di Tobatenun sebagai organisasi dan komunitas budaya yang
berkonsentrasi pada program revitalisasi maupun pengembangan
tenun, khususnya tenun Batak,” ujar Kerry yang menjabat sebagai
Founder & CEO Toba Tenun Sejahtra.
Pendekatannya mengarah ke sustainable fashion fokus terhadap
tiga pilar utama, yaitu pengembangan dan komersial produk-
produk tenun Batak, ready to wear, dan pengembangan komunitas
artisan serta regenerasi perajin tenun. Tobatenun berupaya
meningkatkan edukasi baik secara teknik maupun material
terhadap perajin untuk mencapai standarisasi kualitas tenun.
Sehingga dapat menghasilkan kompetensi, sekaligus mengolah
tenun Batak menjadi kreasi produk kontemporer yang mampu
bersaing di industri mode tanah air hingga mancanegara.
MERANGKUL PENENUN MUDA
Sebenarnya jumlah penenun muda sekarang cukup banyak, hanya
saja masalahnya apakah mereka mau meneruskan pekerjaan ini
atau tidak ke depannya, karena biasanya mereka mendapatkan
skill ini dari ibu atau nenek mereka. Peraih Bachelor of Arts jurusan
| 85