Page 69 - Binder WO 088
P. 69
awalnya dalam berorganisasi, juga mendampingi saat
pengasingannya di Ende dan Bengkulu. Perempuan
asal Bandung ini pun tetap setia tatkala sang
Proklamator ditahan di penjara Sukamiskin.
Sayangnya, saat Indonesia hampir sampai di
gerbang kemerdekaan, Soekarno menyatakan
keinginannya untuk menikah lagi. Mendengar hal
tersebut, Inggit tentu terluka. Dia kemudian lebih
memilih mengemasi barang-barang miliknya dan
kembali ke Bandung, tanah kelahirannya. Pergi dengan
kenangan yang turut dikemas dalam koper tuanya,
Inggit memilih mempertahankan martabatnya sebagai
perempuan dan menolak dimadu, meski dijanjikan
menjadi istri utama. Dia memilih untuk menghentikan
langkahnya mendampingi Soekarno.
Dibawakan dengan cara monolog, Happy Salma
sukses membuat para penonton terbawa emosi yang
dirasakan Inggit. Selaku produser dan pemeran Inggit,
dia mengungkapkan, “Inggit adalah sosok penting dan
saksi berbagai peristiwa masa perjuangan yang dilalui
oleh para tokoh pendiri bangsa ini. Dia adalah sebuah
spirit tentang kejujuran dan cerminan kedalaman
perasaan seorang perempuan. Ini adalah sebuah fase
yang tidak pernah dibicarakan dalam narasi sejarah
besar, kisah yang ada di wilayah domestik para pendiri
bangsa ini.”
selama 20 tahun bersama Soekarno. Dia membantu
perekonomian keluarga mereka dengan berjualan
jamu, perlengkapan rumah tangga, dan lain-lain. Dia
juga mendukung pendidikan Soekarno hingga lulus
dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (ITB). Tidak
hanya itu, Inggit pun terus memberikan semangat
kepada Soekarno ketika memulai pergerakan
68 | | 69