Page 51 - Binder WO 089
P. 51
ERMEY TRISNIARTY
FOUNDER & OWNER DAPUR COKELAT
Selalu Fokus
& KONSISTEN
Naskah: Nur Asiah Foto: Dok. Pribadi
BERBAGAI SUKA DUKA DIALAMINYA, MULAI DARI
TOKO YANG SERING DIKIRA MENJUAL KITCHEN SET,
PEMBAJAKAN PEGAWAI, HINGGA DITIPU ORANG YANG
MENGAJAK KERJA SAMA.
aat mendirikan Dapur Cokelat 21 tahun lalu, Ermey Trisniarty tidak pernah
membayangkan akan mempekerjakan lebih dari 1000 pegawai. Mimpinya
ketika itu tidak muluk-muluk, apalagi sampai ingin dikenal seluruh dunia. Ketika
S itu dia hanya berharap dapat bekerja sesuai passion, yakni membuat cokelat
kesukaannya. Tak disangka dari outlet kecil di Jalan Ahmad Dahlan, Jakarta, kini tokonya
sudah dapat ditemui hingga ke luar pulau Jawa.
Bersama Okky Dewanto yang kini menjadi pasangannya, perempuan yang akrab disapa
Eiyi ini memberanikan diri membuka toko cokelat. Dia pun rela melepaskan pekerjaannya
di majalah Selera yang telah digelutinya selama tiga tahun terakhir demi mewujudkan
impiannya. Berbagai suka duka dialaminya, mulai dari toko yang sering dikira menjual
kitchen set, pembajakan pegawai, hingga ditipu orang yang mengajak kerja sama. Namun,
dia pantang menyerah dan kini jerih payahnya membuahkan hasil yang manis. Dapur
Cokelat menjadi brand yang cukup dikenal luas dan terus melebarkan sayapnya.
HOBBY & PASSION
Bersahabat dengan terigu, tepung, dan telur sejak kecil, Eiyi tidak canggung berada
di dapur. Memilih sekolah kejuruan, bakatnya di bidang kuliner semakin terasah. Dia
kemudian memutuskan melanjutkan studi dan menekuni pastry di National Hotel Institute
(NHI) yang sekarang menjadi Sekolah Tinggi Pariwisata Bandung. Di waktu luangnya dia
sering mencoba-coba mengolah cokelat dan pralines. Pesanan kue-kue cokelat buatannya
semakin banyak mengalir, sehingga menyita sebagian besar dapur di rumahnya.
Instingnya sebagai entrepreneur semakin matang.
Keahlian Eiyi mulai dilirik bahkan sebelum lulus kuliah dan direkrut untuk
bergabung dengan Mercantile Club yang menjadi tempat baginya menimba ilmu.
Untuk menambah bekalnya, anak ketiga dari tujuh bersaudara ini kembali ke bangku
| 51