Page 79 - Binder WO 091
P. 79
engenang dan memberi penghormatan sanak famili yang masih hidup. Oleh sebab itu, berbagai
kepada keluarga dan kerabat yang telah cara dilakukan anggota keluarga untuk menyambut
berpulang bisa dilakukan dengan berbagai para kerabat mereka.
M cara. Bahkan, di beberapa negara terdapat Hal ini dilakukan, karena menurut kepercayaan mereka,
tradisi yang dikhususkan untuk hal yang satu ini. Sebut saja orang-orang yang berpulang dengan cara normal akan
Halloween hingga El Dia de Los Muertos di Meksiko. Tidak hanya mengalami reinkarnasi dan tidak akan datang ke bumi dalam
itu, masyarakat Tionghoa juga memiki tradisi yang dikenal wujud roh. Sementara, manusia yang meninggal dunia
dengan nama Hungry Ghost Festival. Acara ini biasanya digelar dengan tidak wajar akan menjadi hantu dan berkeliaran di
pada tanggal 14 dan 25 setiap bulan ke tujuh kalender Lunar. dunia. Tidak memiliki niat yang jahat, arwah anggota keluarga
Festival tahunan ini umumnya dimulai pada tanggal 1 dipercaya akan melindungi yang masih hidup dari gangguan
bulan ketujuh kalender Lunar. Masyarakat percaya bahwa di entitas jahat. Selain itu, tradisi ini juga dipercaya dapat
waktu tersebut para roh akan dilepaskan untuk datang ke menyelamatkan roh keluarga yang masih berkeliaran agar
bumi dan kembali ke dunia mereka pada penghujung bulan. terhindar dari neraka.
Setelah turun ke bumi, roh-roh tersebut akan mengunjungi Cara yang dilakukan untuk menyambut roh para kerabat
dan menyelamatkan mereka dari neraka adalah dengan
membakar benda-benda berharga yang dianggap akan
menjadi perbekalan bagi para arwah. Salah satunya adalah
uang dan benda-benda palsu yang terbuat dari kertas.
Umumnya, kertas yang digunakan berwarna kuning yang di
atasnya telah dituliskan nama benda dengan tinta merah.
Masyarakat percaya bahwa dengan cara dibakar, maka benda-
benda tersebut akan sampai kepada mereka yang dituju.
Tidak hanya membakar berbagai benda dalam bentuk
kertas, pihak keluarga juga membagikan makanan. Beberapa
makanan yang umum dibagikan, yakni mi hun, kacang, roti,
kudapan ringan, buah jeruk, dan lain-lain. Selain dibagikan ke
para tetangga, masyarakat yang mengadakan tradisi ini juga
akan membawa makanan-makanan tersebut ke panti asuhan
dan berbagi di sana.
Jika perhormatan dalam bentuk benda-benda yang
dibakar dan membagikan makanan dirasa belum cukup, pihak
keluarga akan menggelar pertunjukan ‘getai’. Pertunjukan
ini diperuntukkan sebagai hiburan untuk para arwah yang
turun ke bumi. Dalam bahasa Mandarin, ‘getai’ secara
harfiah berarti panggung lagu. Namun, dapat diartikan pula
sebagai pertunjukan lagu di atas panggung. Maka, dalam
pertunjukannya akan ada beberapa lagu yang dibawakan.
Tidak hanya itu, ada juga opera dan tari-tarian tradisional.
Di penghujung bulan ketika para roh akan kembali ke
dunia mereka, para keluarga akan berbondong-bondong
pergi ke anak sungai. Di sana, mereka akan melepaskan
sebuah lentera yang telah dipasang di atas kapal berukuran
kecil. Dibuat dengan kayu dan kertas warna-warni, pihak
keluarga akan menuliskan nama-nama orang yang telah
berpulang di atas lentera tersebut. Hal ini dilakukan, karena
cahaya lentera dipercaya dapat menuntun para arwah untuk
kembali ke dunianya.
78 | | 79