Page 81 - Binder WO 091
P. 81

KALIMAT PALING TERKENAL DARI MARIA ADALAH “ALANGKAH PAHITNYA
                       BILA KITA HANYA MENYERAH PADA KELEMAHAN, ATAU KEKURANGAN

                            PERHATIAN ORANG LAIN TERHADAP HATI NURANI, SELURUH
                                             RENCANA DAN GAGASAN KITA.”




                           ada bulan Agustus, seluruh masyarakat di   di beberapa wilayah Minahasa. Ada pula cabang
                           Tanah Air umumnya akan mempersiapkan       di Batavia, Bogor, Poso, Bandung, Gorontalo,
                           perayaan ulang tahun Ibu Pertiwi. Tahun    Magelang, dan lain-lain.
                  P ini, HUT ke-77 Republik Indonesia tampak          Tidak sampai di situ, pada tahun 1932 PIKAT
                  lebih meriah dibandingkan dua tahun belakangan.     mendirikan Opleiding School Var Vak Onderwijs
                  Berbagai kegiatan dilaksakan untuk hari istimewa ini.   Zeressen atau Sekolah Kejuruan Putri.
                  Untuk turut merayakan, kali ini Women’s Obsession     Sekolah ini menjadi langkah Maria untuk
                  membahas tentang Maria Walanda Maramis.             perempuan-perempuan Tanah Air, agar mendapat
                  Seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang turut      hak pendidikan yang sama dengan laki-laki.
                  memperjuangkan hak-hak perempuan dan kemajuan       Maria juga fokus mendukung hak perempuan
                  di bidang pendidikan.                               di bidang politik. Seperti hak memilih dan
                     Maria Walanda Maramis lahir dengan nama          bergabung di Dewan Kota atau Volksraad.
                  lengkap Maria Josephine Catherine Maramis pada      Maria akhirnya sukses memperjuangkan hak pilih
                  1 Desember 1872 di Kema, Minahasa Utara,            perempuan dalam Badan Perwakilan
                  Sulawesi Utara.                                     Minahasa pada 1921.
                      Menjadi yatim piatu di usia enam tahun, Maria     Perempuan yang dikenal memiliki keinginan kuat
                      oleh pamannya yang bernama Mayor Ezau           dan sangat cerdas ini meninggal dunia pada
                      Rotinsulu.                                      22 April 1924
                      Dia dan kakak perempuannya, Antje, mengenyam     Kalimat paling terkenal dari Maria adalah
                      pendidikan dasar di Sekolah Melayu yang         “Alangkah pahitnya bila kita hanya menyerah pada
                      berlokasi di Maumbi.                            kelemahan, atau kekurangan perhatian orang
                      Pada tahun 1890, Maria menikah dengan seorang   lain terhadap hati nurani, seluruh rencana, dan
                      guru Bahasa, Joseph Frederick Caselung Walanda.  gagasan kita.”
                      Menyadari pentingnya pendidikan dan             Maria dinobatkan sebagai Pahlawan Pergerakan
                      keterampilan bagi perempuan sebagai sekolah     Nasional pada 20 Mei 1969.
                      pertama bagi anak-anaknya, Maria bersama        Sebuah perangko bergambar Maria Walanda
                      beberapa orang mendirikan organisasi Percintaan   Maramis pernah dibuat pada tahun 1999.
                      Ibu Kepada Anak Temurunannya (PIKAT) pada       Untuk mengenang jasanya, dibangun sebuah
                      8 Juli 1917.                                    patung Walanda Maramis yang terletak di
                      Kaum hawa yang ikut di organisasi ini diajarkan   Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang,
                      beberapa keterampilan, seperti merawat bayi,    Manado, Sulawesi Utara.
                      memasak, membuat kue, menjahit, dan lain-lain.     Google doodle juga pernah menampilkan
                      Mendapat sambutan baik, PIKAT memiliki cabang   wajahnya pada 1 Desember 2018 lalu.










 80   |                                                                                                                    |  81
   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85   86