Page 47 - Binder WO 092
P. 47
berpacaran, senang ada yang diakui sebagai sekitar untuk menjadi support system yang bersedia
‘gandengan’. Perlu diingat bahwa pacaran itu bukan memberikan pendampingan. Dia mencontohkan,
berarti semua paket all in. Pacaran itu konteksnya “Jika kita mengalami KDRT, kira-kira lebih nyaman
adalah sebuah latihan untuk bekerja sama dengan langsung lapor ke kantor polisi atau lari ke rumah
orang yang kita sukai atau mempunyai kedekatan tetangga? Rumah tetangga adalah properti pribadi,
emosional. Kemudian membina relasi sebelum jika memaksa masuk berarti melanggar secara hukum.
akhirnya nanti setelah usianya cukup bisa melangkah Inisiatif inilah yang saya coba perkenalkan, konsepnya
ke jenjang lebih serius. Kami memperkenalkan sederhana tetangga bantu tetangga. Tidak harus
batasan-batasan kepada mereka, bahwa mereka mempunyai kamar khusus, cukup untuk tidur satu
berhak menolak jika merasa tidak nyaman dengan malam. Kemudian ada tetangga yang bersedia menjadi
permintaan pacar mereka,” papar ibu dua anak ini. sopir siaga, apabila harus mengantar ke puskesmas, ke
Selain edukasi, LSI menawarkan dukungan dalam rumah sakit atau ke polisi. Tidak ada alasan untuk tidak
bentuk pendampingan psikososial, karena tidak sedikit mengembangkan infrastruktur yang sifatnya organik
para penyintas yang mengalami peristiwa kekerasan berbasis masyarakat.”
seksual bertahun-tahun atau bahkan belasan tahun Kemudian Wulan pun mengembangkan hotline
lalu, sehingga sulit untuk diproses secara hukum. sederhana dengan menggunakan layanan chat,
Tetapi setiap individu tetap berhak atas pemulihan, seperti Whatsapp. “Program ini saya rancang dengan
seperti secara psikologis. modal nekat. Saya mencoba meminimalkannya
“Kami menawarkan support system atau dukungan sebisa mungkin biaya yang harus dikeluarkan, supaya
psikososial dari sesama teman penyintas, agar mudah direplikasi di mana pun, tidak peduli kelas
mereka tahu bahwa mereka tidak sendirian,” terang sosial ekonomi mana pun. Masalahnya hanya mau
perempuan yang berprofesi sebagai pengajar di Binus atau tidak,” ujar kandidat doktor di bidang psikologi
University International ini. Dia juga menyinggung Universitas Indonesia ini.
budaya victim blaming yang masih sangat kuat di Gayung bersambut, Fery Farhati selaku penggagas
negara ini. Sering kali korban perkosaan malah Ibu Ibukota Awards kemudian menyambut baik inisiatif
disalahkan, karena berpakaian tidak pantas, Wulan dan sempat mengundang tim PKK DKI untuk
beraktivitas sampai larut malam, dan lain sebagainya. berdiskusi. Harapan Wulan ke depannya adalah bisa
Padahal, tindak kekerasan merupakan kesalahan terus mendapatkan dukungan untuk mereplikasi ide ini
pelaku, bukan korban. di banyak tempat, karena hampir tidak mengeluarkan
Belum lama ini, Wulan menggagas ruangan aman biaya apa pun. Dalam waktu dekat dia merencanakan
di lingkungan RW dengan konsep ‘Tetangga Bantu akan melakukan training bagi warga yang bersedia
Tetangga’ yang mengganjarnya dengan anugerah Ibu menjadi konselor dari tiap RW di kelurahan tempatnya
Ibukota Awards 2021 di bidang Kesehatan. Inisiatif tinggal. Mereka akan dilatih konseling dasar,
dicetuskannya bermula dari melihat betapa minimalnya pertolongan pertama psikologis, dan pelatihan untuk
infrastruktur yang bisa dijangkau masyarakat yang pendampingan kasus berbasis hukum. Berkolaborasi
menghadapi masalah Kekerasan Dalam Rumah dengan LBH APIK, para konselor akan dibekali
Tangga (KDRT). Tak ingin tinggal diam menunggu pengetahuan dalam memberikan pendampingan. “Jika
pemerintah dan mencoba menjadi solusi, dia berusaha sampai harus menemani BAP mereka sudah siap secara
fokus pada satu hal itu dulu. Selama ini mekanisme mental, tahu apa yang akan dihadapi, dan kemungkinan
yang harus dilakukan korban adalah lapor polisi, berhadapan dengan intimidasi tertentu. Sehingga,
ditempatkan di shelter pemerintah, dan seterusnya. mereka tidak terlihat panik di depan tetangga atau
Menurutnya, kita bisa memberdayakan masyarakat teman yang sedang didampingi,” tambah Wulan.
46 | | 47