Page 67 - Binder WO 096
P. 67

dialaminya, sejak berpindah-pindah tempat tinggal,   Dalam proses berkarya, dia banyak menggunakan cat
                  mulai dari Jakarta, Bali, hingga New York.      akrilik yang ditorehkan di atas kanvas mengandalkan
                     Setelah enam bulan menetap di New York City   energi yang dirasakan saat mengartikan kejadian yang
                  sejak awal tahun 2022, dia kemudian kembali ke   diceritakan dalam naskah “Les Bonnes”. Sapuan kuas,
                  Indonesia dan menggelar pameran tunggal lukisan   pemilihan warna, komposisi dan permainan lapisan
                  abstrak pertamanya di Institut Francais Indonesia (IFI)    catnya kali ini sangat kental akan gaya seni Abstrak
                  Yogyakarta pada tanggal 23 Desember 2022 hingga   Ekspresionisme tahun ‘50-an. “Saya menerjemahkan
                  14 Februari 2023. Untuk pamerannya kali ini, Ferdy   kekuatan dari permainan role play ke dalam kanvas
                  berkolaborasi dengan kurator Joned Suryatmoko   lewat energi yang saya rasakan saat membaca
                  yang ditemuinya di New York City, kemudian memilih   naskah itu sendiri. Sekaligus berimajinasi memainkan
                  sebuah naskah teater berjudul “Les Bonnes” karya   peran yang sedang diandaikan oleh ketiga tokoh
                  penulis Prancis Jean Genet yang jika diartikan berarti   utama dalam cerita tersebut,” ujar pria yang tertarik
                  “Sang Pelayan”.                                 mengeksplorasi dan mempertanyakan batas-batas
                     “Les Bonnes” bercerita tentang dua orang     yang personal dan sosial serta mempertontonkannya
                  perempuan, Solange dan Claire, yang bekerja sebagai   dalam gaya lukis maupun paduan warna minimalis ini.
                  pelayan untuk seorang majikan kaya raya yang       Jika dilihat tiap serinya, Ferdy seakan bercerita
                  dipanggil Madame dengan setting kota Paris di tahun   akan perjalanan pencarian jati diri yang dimulai
                  ‘30-an. Naskah ini bercerita tentang role play atau   dengan permainan warna di seri Les Bonnes, hingga
                  permainan peran, setiap orang bisa menjadi siapa pun   akhirnya ditutup dengan seri Protagonist dominan
                  yang dia inginkan selama bisa memerankan karakter   warna putih dan merah saja dengan tekstur cat
                  yang dipikirkan.                                yang retak dan remuk. Seri Survivor berbeda dari
                     Ferdy menciptakan 10 karya lukisan seri Les   seri lainnya, cat dituangkan di atas kain yang
                  Bonnes, 3 karya seri Saint Marks, tiga karya seri   digantungkan dan banyak menggunakan warna pastel
                  Paradox, lima karya seri Enigma, dua karya seri Nexus,   yang seakan lembut namun pada akhirnya terpapar
                  satu karya seri Protagonist, dan satu karya seri Before   oleh pengalaman hidup itu sendiri. Menjadi keruh,
                  The Beginning. Ditunjang dengan empat karya seri   seakan memaknai perjalanan hidup tiap manusia yang
                  Survivor yang terdiri dari tiga helai kain katun dan satu   mencari jati diri. Ada yang tetap bisa menjaga dirinya
                  helai kain kanvas tanpa spanram. Total 25 lukisan yang   tetap lembut, namun ada juga yang menenggelamkan
                  dibingkai dan empat karya kain yang dipresentasikan   diri dalam kegelapan hingga akhirnya menemui akhir
                  lewat performance berkolaborasi dengan koreografer   hidup yakni, akhirat.
                  Fitri Setyaningsih.



 66   |                                                                                                                    |  67
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72