Page 39 - Binder WO 103 (1)
P. 39

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT)   knowledge maupun skill semata. Attitude menjadi
                  ini. “Saya menduduki jabatan struktural di Telkom   bekal dasar yang harus dicontohkan oleh dosen dan
                  University dimulai dengan menjadi sekretaris Program   diterapkan oleh mahasiswa, sehingga mereka menjadi
                  Studi Desain Komunikasi Visual. Saya lalu diamanahi   generasi muda pemimpin masa depan yang gemilang,”
                  sebagai Manajer Sekretariat Pimpinan dan sejak   ujar Lia yang masih mengampu sebagai dosen di
                  2013 saya menjadi Wakil Dekan Fakultas Ekonomi   Program Studi manajemen Bisnis Telekomunikasi dan
                  Bisnis, kemudian sebagai Direktur Sekretariat dan   Informatika (MBTI).
                  Perencanaan Strategis. Hingga saat ini saya menjadi   Untuk mendorong partisipasi mahasiswa
                  Direktur Kerja Sama Strategis dan Kantor Urusan   dalam menerapkan ilmu yang mereka pelajari di
                  Internasional,” papar ibu tiga anak ini.        kampus, Telkom University pun mendirikan pusat
                     Salah satu program mengharumkan nama Telkom   inkubator yang dinamakan Bandung Techno Park. Di
                  University yang turut dibidani Lia adalah keterlibatan   sinilah mahasiswa membentuk start-up dan belajar
                  kampus dalam Telecom Infra Project (TIP). Menjadi   mengembangkannya selama delapan bulan. Kalau
                  yang pertama di Asia Tenggara dan ke-14 di dunia,   pada first wave fokus pada e-commerce, second wave
                  Telkom University adalah satu-satunya kampus yang   sekarang ini makin luas cakupannya, mulai dari
                  menjadi pusat untuk telecom infra project, sementara   start-up agrikultur, ritel, hingga ekonomi kreatif.
                  TIP lainnya berada di lingkungan industri. Komunitas   Selain pendampingan, kampus juga berperan dalam
                  global yang memiliki sekitar 500 anggota ini terdiri   mempertemukan para founder start-up dengan angel
                  dari organisasi maupun industri dari delapan negara,   investor untuk mendapatkan akses pendanaan.
                  di antaranya Amerika Serikat, Brazil, dan Italia.   Berkaitan dengan perkembangan dunia meta
                     Menurutnya hal ini dapat menjadi pemicu untuk   (metaverse), Telkom University dipercaya pula untuk
                  mendorong perkembangan digitalisasi di Tanah Air.   mengembangkan Metaverse Research Experience
                  TIP Community Lab ini memberikan solusi infrastruktur   Center (MREC). Diluncurkan di Spanyol dalam
                  dengan teknologi open network yang menciptakan   Mobile World Congress, konsorsium ini dibangun
                  teknologi-teknologi baru untuk pemerataan, terutama   menjadi sebuah lab satu-satunya di dunia saat ini.
                  di bidang telekomunikasi. “Selain menciptakan produk-  “Didukung industri dan Meta itu sendiri, lab ini
                  produk lokal, paling penting adalah bagaimana   merupakan tempat untuk melakukan riset dan juga
                  Indonesia yang saat ini masih memiliki wilayah-wilayah   untuk menciptakan used case yang terkait dengan
                  yang belum terfasilitasi telekomunikasi dan blank spot   Metaverse,” kata Lia dengan bersemangat tentang
                  mendapatkan koneksi merata di seluruh lokasi. Itu   pencapaian Telkom University yang telah digagas
                  sebetulnya fungsi utamanya,” tutur perempuan yang   sejak tahun lalu tersebut.
                  pernah menjalani bisnis fashion ini.               Masih dengan semangat menyambut HUT
                     Tantangan selanjutnya adalah bagaimana       ke-78 Republik Indonesia, Lia pun berpesan untuk
                  sebagai dosen harus mencetak talent-talent yang   berjuang lebih keras, karena kemerdekaan itu perlu
                  siap bersaing di kancah global. Lia mengakui adanya   dipertahankan. “Bagi generasi muda, harus dapat
                  gap antara pengajar dengan mahasiswa yang makin   memanfaatkan dengan baik segala kemudahan
                  lebar, terutama dengan kemampuan peserta didik   yang ada, seperti kemudahan teknologi, sistem
                  yang lebih melek teknologi. “Kami harus belajar   pembelajaran, maupun akses. Dan bagi para
                  lebih keras dibandingkan mahasiswa, karena bagi   perempuan, yang menjadi pondasi ilmu mulai dari
                  mereka teknologi itu adalah keseharian. Dosen juga   rumah, dapat menjadi poros yang dapat membantu
                  dituntut untuk mampu membekali peserta didik untuk   menciptakan anak-anak muda generasi masa
                  bisa bersaing menjadi pemimpin pada masa yang   depan yang siap bersaing secara global,” ujarnya
                  akan datang. Lalu, terakhir bagaimana mahasiswa   menyampaikan harapannya kepada Women’s
                  mempunyai attitude yang baik, bukan hanya       Obsession.



 38   |                                                                                                                    |  39
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44