Page 70 - Binder WO 111-001-Tahun ke-11
P. 70
CULTURE &
FESTIVE
UNTUK BISA MENJALANKAN TRADISI
TRADISI RUWATAN, ADA SYARAT YANG
HARUS DIPENUHI, YAITU SAJEN.
MENYUCIKAN DIRI DALAM TRADISI RUWATAN, SAJEN
TANAH JAWA TIDAK HANYA MEMPERSEMBAHKAN
MAKANAN, TAPI JUGA BENDA-
BENDA LAIN.
Naskah: Indah Kurniasih | Foto: dr. Ayu Widyaningrum
enjadi bangsa yang terdiri dari pulau- MUASAL TRADISI RUWATAN
pulau dan menyimpan deretan tradisi, Tradisi ruwatan dipercaya bermula pada kisah
hingga saat ini masih banyak suku di pewayangan, yakni tokoh bernama Batara Guru yang
M Indonesia yang menjaga kekentalan adat memiliki dua orang istri, Pademi dan Selir. Bersama
istiadatnya. Salah satunya adalah Ruwatan. Dalam bahasa Pademi, dia memiliki seorang anak laki-laki bernama
Jawa, ruwatan memiliki arti dilepas atau dibebaskan. Wisnu. Sementara dari Selir, lahir pula anak laki-laki,
Harapannya, dengan dilangsungkannya prosesi ruwatan, yakni Batara Kala. Berbeda dengan Wisnu, Batara Kala
maka manusia akan terbebas dari malapetaka dan menjelma menjadi pria jahat. Hal ini disebabkan nafsu
memperoleh keselamatan. Biasa dilakukan oleh masyarakat buruk sang ayah yang tidak bisa dikendalikan. Muncul dari
Jawa dan Bali, tradisi ini umumnya dilakukan untuk samudra dan tidak lahir dari rahim sang ibu, dia memiliki
membebaskan jiwa seseorang dari kutukan atau kesialan kepribadian jahat nan buruk, yakni gemar mengganggu
yang dialami. Selain itu, tradisi ini juga bisa dilakukan untuk anak-anak. Batara Kala bahkan kerap meminta tumbal
menyucikan desa atau lingkungan. manusia pada sang ayah. Batara Guru pun memberi syarat
70 |