Page 67 - Binder WO 113-003-Tahun ke-10 (3)
P. 67

dengan lawan jenis. Ketika acara berlangsung, para
                      gadis yang belum memasuki masa baligh akan hadir dan
                      didampingi perempuan yang sudah dewasa namun belum
                      menikah sebagai pemandu. Tidak menggunakan busana
                      sembarangan, mereka datang dengan memakai pakaian
                      adat lengkap dengan pernak-pernik nan cantik.
                         Dikemas dalam bentuk permainan yang seru, prosesi
                      Kamomose terbilang cukup menarik. Sebelum acara
                      dimulai, kamose atau peserta perempuan akan terlebih
                      dahulu mengambil buete atau tempat duduk. Setelahnya,
                      mereka akan duduk berjajar menghadap sikhipua atau
                      baskom yang di atasnya terdapat penerang seperti lilin
                      yang disebut juga dengan sulutakhu. Setelah itu, tradisi
                      Kamomose pun dimulai dengan pemukulan gong sebagai
                      isyarat.
                         Prosesi selanjutnya adalah kemunculan kaum Adam
                      yang mencari calon pendaping. Para peserta pria akan













                                                                         berjalan mengelilingi gadis yang duduk berjajar. Jika
                                                                         merasa tertarik, mereka akan melemparkan kacang, koin,
                                                                         minuman dingin, snack, atau benda lain ke dalam sikhipua
                                                                         yang ada di hadapan sang pujaan hati. Buah tangan
                                                                         tersebut diberikan dengan maksud menarik perhatian.
                                                                         Lalu, bila sama-sama jatuh hati, maka keduanya akan
                                                                         melibatkan orang tua satu sama lain untuk berdiskusi dan
                                                                         melanjukan ke jenjang berikutnya.
                                                                            Acara pun terus berlangsung hingga semua perserta
                                                                         pria selesai berjalan mengelilingi para kamose. Tak hanya
                                                                         berjumlah belasan atau puluhan, setiap tahunnya, tradisi
                                                                         Kamomose ini selalu berhasil mengundang ratusan
                                                                         laki-laki dan perempuan untuk menjadi peserta. Di sisi
                                                                         lain, meski terlihat mudah dan seru namun tidak semua
                                                                         peserta sukses mendapat pasangan di acara ini. Jika gagal,
                                                                         biasanya mereka akan kembali berpartisipasi di gelaran
                                                                         tahun berikutnya. Selain itu, kabarnya, di masa lampau
                                                                         benda yang dilemparkan tidaklah beragam seperti saat ini.
                                                                         Dahulu, laki-laki yang berpartisipasi hanya akan memakai
                                                                         koin atau mata uang belanda. Kala itu, masyarakat percaya
                                                                         bahwa orang yang bisa memadamkan lilinlah yang
                                                                         dianggap sebagai jodoh dari gadis yang duduk di belakang
                                                                         wadah tersebut.



 66   |                                                                                                                    |  67




                                                                                                                              30/05/24   16.33
       66-67 Culture & festive.indd   67
       66-67 Culture & festive.indd   67                                                                                      30/05/24   16.33
   62   63   64   65   66   67   68   69   70   71   72