Page 63 - Binder WO 113-003-Tahun ke-10 (3)
P. 63
Loeang. Nurul pun selalu berusaha menghadapi setiap Menyadari bahwa menciptakan ekosistem kreatif tidak
tantangan yang terjadi di studio kreatifnya. Bahkan, bisa dilakukan sendiri, Waktoe Loeang pun berkolaborasi
dia menyebut ada tiga tantangan besar yang kerap dengan berbagai pihak. Mulai dari organisasi, komunitas,
terjadi. Pertama, menyesuaikan dari sisi budgeting dan hingga brand. Nurul mengakui salah satu kolaborasi
target audiens. Lalu, soal konsep baru yang ditawarkan, favoritnya adalah ketika bersama dengan salah satu brand
terutama mengomunikasikan konsep baru ini, agar skincare asal Bandung. Melakukan hal yang berbeda,
diterima oleh audiens. Terakhir, tentang tuntutan keduanya justru membuat workshop journaling. Selain
kreativitas yang harus selalu menghadirkan program kolaborasi, kehadiran Waktoe Loeang di Bandung pun
yang menarik, update, dan relevan. mendapat sambutan yang positif dari berbagai organisasi,
“Waktoe Loeang kerap kali melakukan riset untuk brand, bahkan dinas pemerintahan terkait.
pembuatan program kelas. Tujuannya adalah untuk tes “Kami sangat senang kalau ada Waktoe Loeang
pasar, apakah ini sudah bisa diterima atau tidak. Mungkin, lainnya untuk memperkaya kota ini. Kami ingin terus
ada kelas yang tidak laku atau peminatnya sedikit, itu mengembangkan ekosistem kreatif di tempat Waktoe
pasti akan dievaluasi lagi. Apakah harganya tidak cocok, Loeang menjalankan aktivitasnya. Paling dekat tujuannya
topiknya tidak menarik, atau waktu kelasnya yang tidak adalah membuat kelas kreatif atau aktivitas kreatif lainnya,”
pas,” paparnya dengan nada bersemangat. tutup Nurul dengan nada optimis.
MENYEDIAKAN BERBAGAI
WORKSHOP KREATIF YANG
MENARIK, NURUL PUN
MENGUNGKAPKAN DUA CARA
WAKTOE LOEANG DALAM
MENENTUKAN TOPIK-TOPIK
KEGIATAN.
62 | | 63
30/05/24 16.32
62-63 Wo Community.indd 63 30/05/24 16.32
62-63 Wo Community.indd 63