Page 85 - Teh DETE
P. 85

Teh Dete yang merupakan seorang notaris mengatakan bahwa
                  kepeduliannya  pada  pengembangan  koperasi  dan  UMKM  di  Tanah  Air,
                  tidak terlepas dari sosok ayahnya. “Saya mulai bersinggungan dengan
                  koperasi pada 2004, ketika notaris dilibatkan membuat akta koperasi.
                  Saya pun ingin tahu, mengapa koperasi seperti barang yang ditinggal-
                  kan? Kemudian saya juga melihat banyak orang, yang berpaling dan
                  kerap tak peduli terhadap koperasi,” ungkap Teh Dete berterus terang.
                  Keingintahuannya semakin membuncah mengapa koperasi tidak dianggap
                  menarik, baik di kalangan masyarakat maupun para notaris itu sendiri.
                  Sebagai sebuah badan usaha, paradigma koperasi selalu diidentikkan
                  dengan kalangan ekonomi lapisan bawah.
                     Dari mulai mengenalnya, lebih ingin tahu, kemudian timbul rasa sayang,
                  begitulah tahapan Teh Dete jatuh cinta pada koperasi. Saat mengambil
                  S2 di UGM, penelitiannya membahas tentang pengawasan terhadap
                  Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Karena rasa khawatir akan maraknya





























                    Dengan bergotong royong dan tekat kuat, kita bisa memajukan koperasi berjaya di
                    Tanah Air.

                                                  71
   80   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90