Page 86 - Teh DETE
P. 86

bank gelap berkedok koperasi, ketika melanjutkan ke jenjang S3, dia
               meneruskan penelitian terhadap merek kolektif untuk koperasi produksi.
               Dia berkata “Saya pun bertanya kepada diri saya sendiri, kalau hanya
               bicara tentang itu saja, berarti tidak memberikan keterbaruan. Dalam arti,
               sudah tahu koperasi demikian, lalu mau diapakan? Kita sekarang memang
               sudah waktunya harus rebranding koperasi dan memberikan ide-ide kalau
               memang mau maju.”
                  Sejak itu dia bercita-cita agar koperasi bisa lebih berkompetisi di tingkat
               nasional maupun internasional. Koperasi yang ditanganinya sebagian
               besar memang Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Hal yang membuatnya
               sedih dan miris, karena sebetulnya yang dimaksud koperasi sebagai
               sokoguru  perekonomian  Indonesia  dicanangkan  Bung  Hatta  bukanlah
               seperti itu. Melihat demografi Indonesia yang dengan jumlah penduduk
               sedemikian banyak, koperasi yang paling cocok diterapkan adalah yang






























                  Koperasi kerap diidentikan dengan kalangan ekonomi bawah.



                                            72
   81   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91