Page 73 - Binder MO 251-007-Tahun ke-20
P. 73
menjadi tulang punggung perdagangan tugas yang sederhana. Prosesnya mempersembahkan sebuah karya
maritim di Indonesia. Disukai oleh melibatkan tiga tahapan sakral yang memukau. Dermaga pun ramai dengan
para pelaut dari berbagai komunitas di diawali dengan pemilihan hari yang aktivitas saat lambung mulai terbentuk,
Sulawesi Selatan seperti Konjo, Bugis, baik oleh para tetua masyarakat. mencerminkan impian para pembuatnya.
dan Mandar, kapal ini menjadi mitos Kayu-kayu kuat seperti kayu besi Sebelum mengarungi lautan
dalam dunia pelayaran. Desainnya yang dan jati dikumpulkan dengan penuh yang luas, sebuah Pinisi menjalani
unik dengan tujuh hingga delapan kesungguhan, diyakini akan membawa upacara maccera lopi. Upacara ini
layar, serta tiang yang menjulang tinggi, kemakmuran dan berkah bagi kapal yang tidak hanya sekadar ritual, tapi juga
memukau mata setiap orang yang akan tercipta. Para pengrajin dengan teliti sebuah ungkapan syukur dan harapan
melihatnya. Kapal ini bukan hanya alat mengubah kayu-kayu tersebut menjadi untuk perjalanan yang aman. Melalui
transportasi, tapi juga sebuah karya seni sebuah kapal megah, mencerminkan pengorbanan hewan sapi atau kambing,
yang hidup, mencerminkan keahlian dan ketelitian dan keahlian mereka yang kapal ini diharapkan akan selalu
ketelitian para pembuatnya. telah diwariskan dari generasi ke dilindungi.
Membangun sebuah Pinisi bukanlah generasi. Deru mesin dan bunyi palu Pada tahun 2017, Kapal Pinisi
yang mengetuk akhirnya mendapat pengakuan yang
kayu menjadi layak dari UNESCO sebagai Mahakarya
sebuah harmoni, Warisan Budaya Tak Benda Manusia.
Penghargaan ini tidak hanya mengakui
keunikan budaya Indonesia, tapi juga
menegaskan pentingnya menjaga
warisan maritim ini bagi generasi
mendatang.
Meskipun begitu, kehadiran Pinisi
tidak hanya terpaku pada masa lalu. Di
masa kini, Pinisi terus mengukir sejarah
baru sebagai sebuah atraksi wisata yang
menarik. Mulai dari di Kepulauan Raja
Ampat, Labuan Bajo, dan lokasi lainnya.
Kapal-kapal modern seperti Kenzo
Pinisi di Danau Toba menggabungkan
kebanggaan budaya dengan keindahan
pariwisata. Dihiasi dengan ukiran
tradisional Batak, Pinisi ini tidak hanya
menjadi sebuah karya seni yang indah,
pusat perhatian para pengunjung
sebagai kekayaan sejarah Indonesia.
Warisan Kapal Pinisi tidak hanya
menjadi sebuah cerita tentang
ikatan antara manusia dan laut,
tapi juga sebuah penghormatan
bagi sejarah, tradisi, dan
kekayaan budaya Indonesia.
Dengan keindahan tersebut,
Pinisi terus menjadi sebuah
simbol kebanggaan bagi
bangsa ini. n
| 73