Page 63 - Binder WO 100
P. 63
bulan pertama itu bisa menjual seribu loyang. Tapi,
highlight-nya yang awalnya kami pikir Bruule hanya
inisiatif untuk bertahan hidup, tiba-tiba saat kami
jualan banyak sekali teman ojek online dan supplier
datang. Mereka mengatakan bahwa berkat orderan
Bruule dirinya bisa membeli beras untuk keluarganya.
Saya, suami, dan partner jadi berpikir apakah ini
titipan. Maksudnya, tadinya kami berpikir hanya untuk
bertahan hidup. Tapi, ternyata ada efeknya sampai ke
lingkungan sekitar.
TANTANGAN YANG SERING DIHADAPI
DALAM MEMBESARKAN BISNIS INI?
Tantangan cukup banyak apalagi pada awal saat
PSBB, ketersediaan bahan baku juga belum semudah
sekarang. Terutama untuk kami yang memulai bisnis
yang bisa dibilang tidak memakai modal. Benar-benar
modalnya uang dari customer yang ikut PO dan kami
belanjakan bahan produksi. Saat itu, kami memiliki
keterbatasan untuk meningkatkan skala produksi.
PANDANGAN ANDA DALAM
MENGHADAPI PESAING DENGAN
PRODUK SERUPA?
Kami senang-senang saja, karena kami mulai pada
masa pandemi. Kami tahu bagaimana susahnya saat
itu mempunyai satu usaha. Kalau ada yang tidak suka
Bruule, tetapi lebih suka spaghetti brulee versi lain,
kami happy-happy saja selama itu bisa membawa
berkah untuk orang lain. Kami tidak fokus ke luar, tapi
fokus bagaimana produk dan kualitas kami tetap baik,
dan inovasi yang akan dilakukan.
THE NEXT BIG THINGS UNTUK BRUULE?
Kami sedang mengembangkan Bruule Group. Kami
tahu Bruule tidak dimakan setiap hari, kami berpikir
apa yang bisa membuat orang-orang membeli produk
Bruule Group. Jadi, kami meluncurkan
Rumah Makan Lokiin, menyediakan menu-menu
nusantara dan berlokasi di Jalan Melawai Raya. Selain
itu, kami sebentar lagi akan me-launching Bruule
House. Restoran ini menyediakan produk Bruule, tapi
dalam bentuk dine-in restaurants dan berlokasi di
Medco Energy.
| 63