Page 54 - Binder WO 112-002-Tahun ke-11 (1)
P. 54
KARTINI
INSPIRATIF 2024
ARKANDI SARI
PEMIMPIN UMUM DAN PEMRED PANJEBAR SEMANGAT
DEDIKASIKAN DIRI
PERTAHANKAN BAHASA DAERAH
Naskah: Indah Kurniasih | Foto: Atiek Hendriyanti | Digital Imaging: Fikar Azmy
“SEBAGAI PEREMPUAN KITA HARUS MANDIRI DAN
TIDAK BERGANTUNG KEPADA ORANG LAIN.”
engemban misi mulia, yakni melestarikan teknologi dan digital yang begitu pesat. Terlebih, majalah
dan mempertahankan bahasa daerah, ini merupakan media cetak mingguan atau lebih tepatnya
Arkandi Sari mendedikasikan dirinya terbit setiap hari sabtu. Selain fokus pada bisnis, dia juga
M untuk memimpin majalah Panjebar selalu berusaha untuk menjaga hubungan baik dengan
Semangat. Terbit pertama kali pada 2 September 1933, para karyawannya. Kekeluargaan pun menjadi gaya
majalah ini dirintis oleh keluarganya sendiri. Perempuan kepemimpinan yang dia terapkan. Hal ini terbukti ampuh,
yang menjabat sebagai pemimpin umum dan pemimpin sebab tidak sedikit karyawan yang memiliki loyalitas tinggi
redaksi ini merupakan generasi ketiga dari perusahaan dan bertahan di perusahaan, hingga masa kerja lebih dari
ini. Meskipun, awal majalah ini dibuat untuk membakar 30 tahun lamanya.
semangat masyarakat untuk membela Tanah Air dan Tidak hanya sukses sebagai pemimpin umum
merebut kemerdekaan. Seiring berjalannya waktu dia sebuah majalah, Arkandi juga mendalami bidang
berusaha untuk tetap mempertahankan keberadaan fotografi. Baginya, perempuan harus bisa mandiri dan
majalah Panjebar Semangat ini di tengah gempuran memiliki prinsip untuk menerapkan kesederhanaan
kian lunturnya penggunaan bahasa Jawa. Baginya, dalam kehidupan sehari-hari. Dia menjelaskan, “Sebagai
bahasa daerah harus tetap dilestarikan, seperti apa pun perempuan kita harus mandiri dan tidak bergantung
perkembangan zaman yang terjadi di sekitar kita. kepada orang lain, baik itu suami atau anak-anak, dan
“Jadi misi kami adalah melestarikan Bahasa Jawa bahkan lebih baik lagi jika memiliki penghasilan sendiri,
supaya tidak hilang dan tetap ada di kehidupan karena akan membuat kita lebih percaya diri.
masyarakat. Dari pertama terbit sampai sekarang, Selain kecintaannya pada bahasa daerah dan fotografi,
kami konsisten menggunakan bahasa Jawa, karena dia juga sangat menyukai batik. Arkandi bahkan sudah
tujuannya adalah untuk melestarikan. Kita tidak boleh sering menggunakannya sejak duduk di bangku SMP. Dia
patah semangat. Harus tetap berusaha, agar majalah ini tidak malu menggunakan batik, meski tak sedikit teman
tetap bisa hidup dan alhamdulillah pelanggannya ada sebayanya yang mengatakan batik adalah baju orang
di seluruh Indonesia,” tutur perempuan yang mencintai tua. Kala itu, sang ibu yang juga mengoleksi batik selalu
wisata alam ini. mendukung kecintaannya pada kain warisan bangsa ini
Perjuangan dan dedikasi perempuan yang gemar dan hingga saat ini, dia terus menggunakannya. Bahkan,
mengambil foto bertema human interest ini bisa dibilang Arkandi setiap hari mengenakan batik saat bertugas di
tidak sia-sia. Tahun ini, Panjebar Semangat telah menginjak kantor. Di antara sekian banyak jenis batik, motif Madura
usia 90 tahun. Di usia perusahaan yang sangat matang ini, yang sangat ekspresif menjadi favoritnya. Selain itu, dia
Arkandi tetap memegang teguh misi untuk menggunakan juga mengoleksi Batik Tulungagung yang memiliki goresan
bahasa daerah. Tantangan yang harus dihadapi olehnya dan warna lebih lembut yang melengkapi keragaman
tentu tidaklah mudah di era gempuran perkembangan koleksi batiknya.
54 |