Page 69 - Binder WO 123-013-Tahun ke-10 (1)
P. 69

tambahnya. Sesuai konsepnya, pada peluncuran koleksi
                                                                         perdana, Remen memanifestasi simbol tradisi dan budaya
                                                                         Indonesia dengan dua produk “ROH” dan “Laras”. Pada
                                                                         “ROH”, Sylvi menuangkannya pada produk lampu meja
                                                                         yang inspirasinya berasal dari dualisme filosofi koin Cina.
                                                                         Dalam kepercayaan tradisional, koin ini sering dikaitkan
                                                                         dengan keberuntungan atau bahkan dunia setelah
                                                                         kehidupan (afterlife).
                                                                            “Orang biasanya melihat koin Cina sebagai sesuatu
                                                                         yang membawa kesialan atau dikaitkan dengan kematian.
                                                                         Namun, dalam kepercayaan masyarakat Tionghoa, koin
                                                                         ini justru menjadi simbol keberlanjutan. Tanpa koin,
                                                                         mereka tidak bisa melewati perjalanan ke afterlife,”
                                                                         jelasnya kepada tim Women’s Obsession. Mengutamakan
                                                                         kualitas dibandingkan kuantitas, ROH mengkolaborasikan
                                                                         kumpulan koin Cina dengan kaca berwarna merah bak
                                                                         bola arwah. Dari perspektif ini, Rémén menghadirkan
                                                                         konsep “make the unseen to be seen”, yakni sesuatu yang
                                                                         sebelumnya dianggap tidak terlihat atau tidak memiliki
                                                                         nilai justru dibawa ke dalam dunia modern untuk dihargai
                                                                         dan diapresiasi dengan cara baru.
                                                                            Sementara pada “Laras”, Sylviana berupaya membawa
                                                                         perspektif baru dalam mengangkat budaya Indonesia
                                                                         dengan membawa tren desain minimalis dan modern.
                                                                         Bagi Rémén, budaya Indonesia tidak hanya sebatas pola
                                                                         tradisional, tetapi juga tentang proporsi, harmoni, dan filosofi
                                                                         yang terkandung di dalamnya. Membawa cerita tentang
                                                                         Surabaya, koleksi ini dituangkan dalam bentuk papan dan
                                                                         pion catur dengan desain dan warna kontemporer.
                                                                            “Kami mencoba untuk tidak terjebak dalam bentuk
                                                                         tradisional yang sudah ada, tetapi juga tidak menolaknya.
                                                                         Ukiran, misalnya, adalah sebuah teknik. Namun, bagaimana
                                                                         kita mengolahnya menjadi sesuatu yang baru? Itu yang
                                                                         membuatnya berbeda,” kata Sylvi. Melalui Remen, dia
                                                                         berharap dapat memperkenalkan desain Indonesia ke pasar
                                                                         internasional. Dengan gaya kontemporer yang tetap berakar
                                                                         pada nilai budaya, Sylviana berharap produk-produknya
                                                                         bisa menjadi gateway bagi masyarakat luar untuk mengenal
                                                                         lebih dalam tentang Indonesia. Dengan semangat ini, Rémén
                                                                         siap untuk melangkah lebih jauh, untuk membawa cerita
                                                                         Indonesia ke kancah dunia.




 68   |                                                                                                                    |  69




                                                                                                                              27/02/25   01.58
       68-69 Home Living.indd   69
       68-69 Home Living.indd   69                                                                                            27/02/25   01.58
   64   65   66   67   68   69   70   71   72   73   74