Page 43 - Binder MO 259-015-Tahun ke-20
P. 43
Menurut Bapak, apa dampaknya
terhadap pengelolaan SDM di TACO?
Terutama dalam hal pengembangan
dan produktivitas karyawan, bagaimana
Bapak melihat perubahan ini?
Pandemi memaksa kita untuk
beradaptasi dengan remote working,
yang ternyata menjadi berkah
tersembunyi bagi HR di TACO. Sebab,
95 persen karyawan kami adalah Gen
Z dan milenial yang sangat antusias
mengadopsi cara kerja baru ini.
Setiap karyawan diberikan laptop,
memungkinkan mereka bekerja
dari mana saja. Tugas HR adalah
menetapkan aturan agar tetap
profesional, seperti keharusan untuk
tetap on cam saat meeting online,
berpakaian rapi, dan menjaga etika kerja
meski jarak memisahkan.
Setelah pandemi, kami
mempertahankan model hybrid
dengan 4 hari bekerja dari kantor dan 1
hari bekerja dari mana saja. Kami juga
menerapkan core hours, yaitu jam-jam
inti ketika semua karyawan wajib ada di
kantor untuk memastikan kelancaran
komunikasi antar tim, sementara
fleksibilitas jam kerja tetap terjaga.
Meskipun fleksibel, produktivitas
tetap kami jaga dengan pendekatan
result-oriented. Kami mengajarkan line
manager untuk menetapkan hasil yang
terukur, memastikan bahwa meski
bekerja dari rumah atau kantor, setiap “KEPEMIMPINAN
pekerjaan tetap terukur dan dapat
dipertanggungjawabkan. Dengan cara YANG BAIK BUKAN
ini, bisnis kami berkembang tiga kali lipat,
meskipun jumlah karyawannya hanya SEKADAR PENCAPAIAN
dua kali lipat. Artinya, produktivitas kami
meningkat 50 persen. Ini membuktikan ANGKA ATAU KPI,
bahwa fleksibilitas dan profesionalisme MELAINKAN MENJAGA
bisa berjalan beriringan untuk
KESEIMBANGAN
mendukung kesuksesan bisnis.
Bagaimana penerapan teknologi ANTARA HEAD
seperti Internet of Things (IoT) dan
AI di TACO, Pak? Sejauh mana kedua (KEMAMPUAN TEKNIS)
teknologi tersebut mendukung dan DAN HEART (EMPATI).”
meningkatkan kinerja perusahaan?
Di TACO, kami telah mengadopsi
| 43